Perempuan di Surabaya Diduga Dianiaya dan Dipaksa Aborsi oleh Pacar
Seorang perempuan (21) di Surabaya, AHS, diduga dianiaya dan dipaksa menenggak obat aborsi oleh kekasihnya FA (18), asal Sampang Madura, Jawa Timur.
Perempuan itu disebut-sebut sedang hamil usai dipaksa berhubungan badan oleh FA. Namun, FA disebut memaksa kekasihnya mengaborsi kandungan yang kini berusia sekitar satu bulan.
Aksi itu pun disebut-sebut dilakukan FA bersama dua rekannya, AB dan AM. AHS kemudian melaporkan penganiayaan dan perlakuan FA, AB dan AM ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak
Laporannya itu diterima dengan Nomor: LP/B/430/X/2023/SPKT/Polres Pelabuhan Tanjung Perak/ Polda Jawa Timur. Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Muhammad Prasetyo mengonfirmasi laporan tersebut.
"Mengakunya korban ini hamil lantas meminta pertanggungjawaban. Tetapi pacarnya menolak dan memaksa aborsi," kata Prasetyo, saat dikonfirmasi.
Saat ini, korban telah menjalani visum untuk membuktikan kekerasan yang ia alami. Selain itu, penyidik juga berencana memanggil sejumlah saksi yang melihat peristiwa di lokasi kejadian.
"Kami sambil menunggu hasil visum. Kami nantinya akan mencari dan meminta keterangan dari saksi lain," ucapnya.
Polisi, kata dia akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan kasus penganiayaan itu.
"Kasus ini masih kami lakukan penyelidikan. Bersama dengan pencarian kami terkait sejumlah barang bukti, juga pelaku, dan saksi terkait," ujar Prasetyo.
Kejadian tersebut terungkap saat warga menemukan korban yang sedang histeris usai berusaha kabur dari mobil pacarnya, di Jalan Tambak Wedi Baru, Surabaya, Minggu malam lalu (22/10).
Beberapa hari setelah kejadian, korban pun menceritakan kejadian yang ia alami.
Awalnya, ia mengaku diajak FA bertemu di lapangan kawasan Kenjeran untuk membicarakan arah hubungan mereka, terutama setelah mengetahui dirinya hamil. Ia kemudian meminta FA bertanggung jawab.
"Saya janjian bertemu FA, di tanah lapang di Kenjeran, daerah [sekitar Jembatan] Suramadu. Kami membicarakan arah hubungan dan kelangsungan nasib janin," kata AHS, ketika ditemui di rumahnya, Rabu (25/10).
Lanjut ke sebelah...