Pemerintah Kota Semarang berkomitmen untuk mewujudkan generasi emas 2045 dengan menyiapkan 121 sekolah swasta gratis. Program ini ditujukan untuk menampung anak-anak yang tidak diterima di sekolah negeri, serta menjawab permasalahan masyarakat terkait jarak atau zonasi tempat tinggal dengan sekolah negeri.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan bahwa program sekolah swasta gratis ini merupakan solusi untuk pemerataan pendidikan di Kota Semarang. Menurutnya, program ini akan memberikan kesempatan bagi anak-anak dari berbagai latar belakang untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
"Kita support sekolah swasta agar bisa sejajar dengan sekolah negeri. Karena orang biasanya memilih sekolah negeri," ujar Mbak Ita, sapaan akrab wali kota, dalam keterangan tertulis, Jumat (27/10).
Menurutnya, jarak sekolah negeri yang jauh menjadi salah satu faktor penyebab ketimpangan pendidikan di Kota Semarang. Pemkot Semarang telah berupaya untuk mendapatkan izin mendirikan sekolah negeri baru, namun prosesnya cukup panjang.
"Jadi paling mudah ya kita berikan support kepada sekolah swasta," imbuh dia.
Mbak Ita memastikan akan terus mengupayakan sekolah swasta gratis agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan dan kompetensi untuk bekal di masa depan. Apalagi hal ini juga untuk mewujudkan generasi emas di tahun 2045.
"Apalagi tahun 2045 kita akan bentuk generasi emas, bahkan 2025 sudah mulai berproses. Sehingga kita harus bisa merencanakan agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan terbaik," papar dia.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto menjelaskan, sampai saat ini sudah ada 121 sekolah swasta gratis yang dibiayai oleh Pemkot Semarang. Rinciannya PAUD/TK sebanyak 32, SD sebanyak 47, dan SMP sebanyak 42.
Menurutnya, program sekolah swasta gratis juga menjawab permasalahan masyarakat terkait jarak atau zonasi tempat tinggal dengan sekolah negeri. Ke depan tak menutup kemungkinan sekolah swasta gratis di Kota Semarang akan bertambah.
"Kita akan melakukan kajian jika perlu menambah sekolah swasta gratis maka akan kita tambah. Anggarannya sesuai jumlah murid yang dilayani oleh sekolah swasta. Jadi prinsipnya bagaimana jika ada pelajar yang sekolah di swasta tersebut bisa gratis," paparnya.
Dia menjabarkan, ada beberapa indikator sekolah swasta untuk bisa memberikan pendidikan gratis ke muridnya. Di antaranya adalah sekolah swasta melakukan asesmen untuk dipertimbangkan.
Namun, Bambang menekankan, yang terpenting adalah para murid atau anak didik harus memiliki komitmen untuk belajar dan menaati peraturan yang ditetapkan.
"Jika sudah punya komitmen lalu kami berikan bantuan sekolah swasta gratis, maka benar-benar tidak dipungut biaya ke anak-anak. Lalu pemetaan, jadi titik mana saja yang kira-kira bisa support sekolah swasta gratis. Karena di beberapa kecamatan sekolah negerinya kan langka, maka kita komunikasikan dengan pihak sekolah untuk mendapatkan fasilitas sekolah swasta gratis," pungkasnya.
(rir)