Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono meresmikan Taman Arum Udumbara, di Jalan Raya Hankam, Jakarta Timur, Sabtu (28/10).
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, sejumlah tokoh mulai dari Wakil Presiden (Wapres) RI ke-6 Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno hingga Founder and Chairman CT Corp Chairul Tanjung (CT) terlihat hadir dan mengikuti peresmian.
Selain itu, terut hadir mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Jimly Asshiddiqie hingga Sekjen DPP PKS Habib Abu Bakar Al Habsyi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendropriyono juga mengaku sengaja memilih tanggal peresmian pada momentum Sumpah Pemuda dengan harapan dapat menyadatkan generasi penerus bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar.
"Tujuan kita adalah sama-sama menyadari menyadarkan generasi penerus bangsa bahwa kita adalah bangsa yang besar yang sudah beradab jauh sebelum bangsa barat datang ke nusantara," ujarnya di lokasi.
Ia berharap taman Arum Udumbara dapat menjadi pengingat sekaligus sebagai dedikasinya dalam melestarikan kebudayaan dan sejarah. Taman itu sendiri sengaja dibuat dengan latar belakang Kerajaan Majapahit.
"Taman Arum Udumbara ini untuk membangun kesadaran abadi bahwa kita adalah bangsa yang besar yang bersatu sehingga seperti ikon Majapahit yang di sebut Makara, Yaitu kuat seperti gajah dan pemberani seperti singa," tuturnya.
Sementara itu, Chairul Tanjung yang berada di lokasi turut mengapresiasi dedikasi Hendropriyono yang meskipun sudah purna tugas tetapi tetap melestarikan budaya bangsa.
"Tentu kita harus mengapresiasi hal seperti ini inisiatif dari seorang warga negara yang sudah banyak jasanya, walaupun sudah pensiun tapi terus berbuat untuk bangsa dan negara," imbuhnya.
Ia pun berharap aksara nusantara, salah satu peninggalan budaya RI, dapat segera mendapatkan sertifikasi dari UNESCO.
"Aksara nusantara yang berasal dari aksara Jawa yang rencananya nanti akan dijadikan warisan dunia melalui perjuangan di UNESCO dan tadi sudah ada perwakilan UNESCO-nya yang juga kognitif untuk secepat mungkin bisa diresmikan," jelasnya.
(tfq/arh)