Politikus Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada proses Gibran Rakabuming Raka menjadi kader partainya atau 'dikuningkan'.
Hal itu diungkap Nusron merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Nusron mengklaim pihaknya tidak memaksa dan tidak pernah menawari Gibran untuk bergabung dengan Golkar. Dia mengaku saat ini lebih fokus pada proses pemenangan Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada proses penguningan Mas Gibran, dan kita tidak memaksa dan tidak menawarkan," kata Nusron kepada CNNIndonesia.com, Senin (6/11).
Meskipun demikian, dia meyakini Gibran tahu tentang yang terbaik buat dirinya. Nusron menyebut Gibran milik anak muda dan seluruh rakyat Indonesia.
Pada kesempatan itu, Nusron menyindir Hasto soal pernyataan yang menyebut Gibran sudah 'dikuningkan'. Dia berujar bahwa orang merah mestinya lebih tahu merah, begitu pula orang kuning mestinya yang lebih mengetahui kuning.
"Orang merah tahu soal merah. Kuning lebih tahu soal kuning," kata Nusron yang juga Ketua Bidang Koordinator Pemenangan Pemilu Golkar tersebut.
Terpisah, Ketua DPP Partai Golkar, Maman Abdurahhman berujar bahwa partainya siap menerima terbuka Gibran untuk bergabung dengan Golkar.
"Pada prinsip kami Partai Golkar dengan tangan terbuka menerima, siapapun dia yang ingin bergabung dan serius ingin memberikan karya tanpa terkecuali," katanya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya mengungkap Gibran Raka sudah bukan lagi menjadi bagian keluarga besar PDI Perjuangan setelah menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi calon presiden Prabowo Subianto.
Hasto bahkan mengaku sudah menerima telepon Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto bahwa Gibran sudah dikuningkan.
"Kami sudah menerima telepon dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bahwa Mas Gibran ini 'dikuningkan', di Golkar-kan maka otomatis Gibran karena mencalonkan bersama Prabowo sudah tidak menjadi bagian dari keluarga PDIP lagi," kata Hasto di Mataram, NTB, Minggu (6/11).