ANALISIS

Menakar Kekuatan Struktur Gemuk Bertabur Elite TKN Prabowo-Gibran

CNN Indonesia
Selasa, 07 Nov 2023 09:38 WIB
Struktur gemuk bertabur bintang TKN Prabowo-Gibran bisa jadi penentu pemenangan. ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta, CNN Indonesia --

Koalisi Indonesia Maju (KIM) resmi mengumumkan struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.

Struktur anggota TKN Prabowo-Gibran bertabur tokoh penting yang sempat ataupun sedang menjabat di pemerintahan.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai komposisi TKN Prabowo-Gibran menunjukkan gelagat kecenderungan berorientasi pada akomodasi kepentingan politik.

Hal itu, kata dia, terlihat dari banyaknya politisi dari KIM hingga pelbagai elite pemerintahan baik periode saat ini maupun sebelumnya yang bergabung dalam TKN Prabowo-Gibran.

"Komposisi TKN Prabowo-Gibran ini menjelaskan satu hal, bahwa akomodasi politik atas kepentingan anggota KIM dan kelompok politik lainnya menjadi nalar utama," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (6/10).

Selain itu, Agung mengatakan banyaknya nama beken yang bergabung dalam TKN Prabowo-Gibran suka atau tidak bakal memberikan efek psikologis yang cukup besar terhadap dua kompetitor lainnya.

Pasalnya menurut Agung komposisi tersebut menunjukkan bahwa TKN Prabowo-Gibran bakal menjadi lawan yang patut diperhitungkan lantaran mendapat dukungan langsung dari penguasa di lingkungan Istana.

"Struktur TKN Prabowo-Gibran suka atau tidak memberi efek psikologi politik bagi koalisi lain yang saat ini sedang menyusun Tim Pemenangan," jelasnya.

Hal tersebut juga diamini oleh Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago. Arifki memandang dengan bergabungnya menteri ataupun lingkaran pemerintahan mengindikasikan adanya dukungan kuat dari Presiden Joko Widodo terhadap KIM.

Arifki mencontohkan beberapa nama dimaksud mulai dari Deputi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro hingga Ketua dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Wiranto dan Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.

"Itu memperkuat sinyal bahwa Prabowo-Gibran ini mendapat dukungan dari Jokowi. Sinyalnya lebih jelas bahwa Jokowi berpihak pada Prabowo-Gibran. Mungkin tidak secara langsung diungkapkan, tapi bisa dibaca lewat pejabat negara ini," jelasnya.

Penentu faktor pemenangan

Di sisi lain, Arifki menilai nama-nama besar tersebut tidak dapat dipungkiri memiliki kekuatan untuk memenangkan Prabowo-Gibran.

Ia mencontohkan Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani yang juga mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Wakil Menteri BUMN. Jaringan Rosan itu, kata Arifki, jelas bakal berpengaruh besar selama proses kampanye Pilpres mendatang.

"Tentu modal sosial dan kapital dia (Rosan), bakal membantu bagi Prabowo-Gibran. Karena tentu secara jaringan, sumber daya, mereka lebih paham petanya," ujarnya.

"Makanya tim TKN Prabowo-Gibran yang berasal dari pejabat negara tentu akan menguntungkan karena tahu peta SDM dan politik," imbuhnya.

Selain itu, Arifki menilai bergabungnya sejumlah sosok yang sempat menjadi motor kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 juga bakal memperbesar peluang Prabowo-Gibran.

Adapun beberapa sosok dimaksud mulai dari eks Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, eks Ketua DPR Akbar Tanjung, hingga politisi Deddy Mizwar dan Budiman Sudjatmiko.

"Kemenangan itu ada peluang, apakah menjadi lebih terbuka atau tidak, yang jelas ruang-ruang tersebut akan menjadi semakin baik. Tentu kemungkinan besar akan terjadi, karena tentu beberapa orang yang terlibat adalah yang membantu pemenangan Jokowi sebelumnya," tuturnya.

Kendati demikian, Agung mengingatkan pada Pilpres 2024 mendatang kerja-kerja TKN Prabowo-Gibran belum tentu akan berjalan mulus seperti yang diharapkan. Terlebih, kata dia, pihak lawan juga memiliki amunisi untuk melakukan kampanye negatif secara terstruktur, sistematis, dan masif.

Hal itu menurutnya juga sudah mulai dilakukan sejak hadirnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membuat Gibran dapat menjadi cawapres dari Prabowo. Oleh karenanya, ia menilai TKN Prabowo-Gibran yang telah diresmikan tetap memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang besar untuk dapat segera diselesaikan.

"Bagaimana memastikan kerja-kerja pemenangan di depan layar dan di belakang layar bisa terintegrasi dan terkonversi di bilik suara, untuk memastikan efek kampanye negatif tadi menjadi minimal," jelasnya.

Agung juga mengingatkan agar struktur TKN Prabowo-Gibran yang sangat besar tersebut juga dapat dioptimalkan untuk menjaring suara di akar rumput. Ia khawatir tim 'gemuk' itu justru tidak akan mempunyai 'taring' di masyarakat tanpa visi-misi yang jelas.

"Artinya TKN Prabowo-Gibran mesti lebih menukik struktur pemenangannya hingga ke level provinsi/kota/kabupaten. Karena kerja pemenangan politik mesti jelas dan terukur," ujarnya.

Selain itu Agung menilai TKN Prabowo-Gibran tetap tidak bisa terlalu jumawa dan harus memperhitungkan potensi dari pihak lawan. Ia mencontohkan dalam Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD misalnya, juga terdapat nama-nama besar yang memiliki basis massa tersendiri.

"Dalam konteks Ganjar - Mahfud malah beberapa nama orang dekat Presiden Jokowi berlabuh ke sana. Mulai dari Eko Sulistyo, Andi Wijayanto, Adian Napitupulu dan lainnya," pungkasnya.

Pengumuman daftar nama tersebut disampaikan langsung Sekretaris TKN Prabowo-Gibran Nusron Wahid di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (6/11). Bakal Cawapres Gibran Rakabuming juga hadir dalam acara pengumuman tersebut.

Berdasarkan jumlahnya, total anggota TKN Prabowo-Gibran setidaknya mencapai 270 orang. Secara umum mereka terdiri dari para sekjen parpol KIM, sejumlah purnawirawan TNI dan Polri, pengusaha, kelompok relawan, hingga influencer muda.

Beberapa nama familiar yang berada dalam TKN Prabowo-Gibran diantaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan sosok pengusaha Aburizal Bakrie.

Selain itu, terdapat dua eks Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah dan Sudrajad Djiwandono serta Menteri Keuangan era Soeharto Fuad Bawazier yang juga bergabung dalam tim itu.

Sementara dari purnawirawan TNI-Polri terdapat mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto, mantan Danjen Kopassus Jenderal (Purn) Agum Gumelar, hingga dua mantan Kapolri yakni Jenderal (Purn) Sutanto dan Jenderal (Purn) Sutarman.

(tfq/gil)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK