WHAT THE FACT! POLITICS

Cak Imin Respons Putusan MKMK dan Pencalonan Gibran

CNN Indonesia
Rabu, 08 Nov 2023 16:49 WIB
Ketum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan putusan MKMK patut disyukuri. Menurutnya, putusan itu menjaga independesi MK sebagai penjaga konstitusi. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bakal calon wakil presiden Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) merespons putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan Ketua MK Anwar Usman melakukan pelanggaran etik berat dalam putusan perkara 90. Menurutnya, putusan tersebut membuat independensi MK tetap terjaga.

"Ada emosi publik yang membuat kritik keras terhadap MK ini patut kita syukuri, sehingga lembaga sekuat MK ini memang harus terjaga independensinya," kata Cak Imin dalam podcast What The Fact Politics CNN Indonesia.

Ketua Umum PKB itu menilai argumen yang disampaikan para penggugat ke MKMK pun sangat kuat.

Cak Imin mengatakan gugatan publik terhadap hakim konstitusi ini sangat penting karena nantinya mereka menangani sengketa pemilu dan pilkada. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat turut mengontrol MK.

"Apabila MK menjadi benteng terdepan, keadilan itu terjadi. Karena kalau legitimasi MK menjadi benteng keadilan itu rontok, chaos," tegas dia.

Namun, saat ditanya soal majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto setelah adanya putusan perkara 90, Cak Imin enggan menjawab.

Ia mengaku khawatir tak bisa berkomentar secara objektif sebagai sesama bakal calon di Pilpres 2024.

"Saya tidak bisa komentar. Silakan komentar, tapi saya sendiri sulit berkomentar karena nanti orang melihat saya tidak objektif," ucapnya.

Kemarin, MKMK menyatakan Anwar Usman terbukti melakukan pelanggaran kode etik berat dan perilaku hakim konstitusi dalam penanganan perkara 90 soal pengujian syarat usia calon presiden dan wakil presiden.

Anwar pun dijatuhkan sanksi pemberhentian dari jabatan Ketua MK. Ia tidak berhak mencalonkan diri atau dicalonkan sebagai pimpinan MK hingga masa jabatannya sebagai hakim konstitusi berakhir.

Ia juga dilarang terlibat dalam urusan sengketa hasil pemilu dan pilkada yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.

Lewat putusan perkara itu, Gibran yang belum memenuhi syarat usia minimal menurut UU Pemilu bisa melenggang di Pilpres 2024. Mahkamah membolehkan seseorang di bawah usia 40 tahun jadi capres-cawapres, selama pernah menjabat sebagai kepala daerah yang terpilih lewat pemilu.

Selain putusan terhadap Anwar, MKMK juga menyatakan semua hakim konstitusi melanggar kode etik karena membiarkan kebocoran informasi mengenai rapat permusyawaratan hakim (RPH). Mereka dijatuhi sanksi teguran lisan secara kolektif.

Sementara itu, hakim konstitusi Arief Hidayat menerima sanksi tambahan berupa teguran tertulis akibat pendapatnya di ruang publik.

Streaming Podcast What The Fact! Politics bisa disaksikan di laman CNNIndonesia.com atau YouTube CNN Indonesia pada Kamis (9/11) pukul 19.00 WIB.

(mnf/tsa)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK