Kepala Staf Presiden Moeldoko membantah spekulasi publik tentang Presiden Joko Widodo mengebut pengangkatan Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI.
Moeldoko yang pernah menjabat Panglima TNI menilai pergantian kepemimpinan saat ini biasa saja. Menurutnya, penunjukan Agus sesuai jadwal pergantian panglima.
"Tidak ada percepatan tidak ada upaya tetek bengek, memang sudah waktunya," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (9/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moeldoko mengatakan Yudo akan masuk masa pensiun bulan ini. Berdasarkan tradisi di TNI, memang sudah seharusnya ada pencalonan panglima baru.
Dia mengatakan Yudo tidak akan langsung pensiun setelah diganti panglima baru. Moeldoko menyebut Yudo baru akan resmi pensiun pada 1 Desember.
"Di tentara itu tradisinya kalau lahirnya pada bulan November, biasanya pensiunnya dipensiunkan pada 1 Desember. Tapi untuk penggantian panglimanya bisa saja, kapan saja sesuai dengan kebutuhan," ujad Moeldoko.
Sebelumnya, Jokowi mengajukan nama Pangkostrad Letjen Agus Subiyanto sebagai Kepala Staf Angkatan Darat pada 25 Oktober. Baru sepekan berjalan, Jokowi mengajukan nama Agus ke DPR sebagai calon panglima TNI.
Pengajuan itu menyusul masa pensiun Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang semakin dekat. Yudo akan masuk masa pensiun pada 26 November ini.
Agus Subiyanto pernah mengatakan bahwa kedekatannya dengan Presiden Jokowi sebatas hubungan kerja. Dulu dia juga bertugas di Solo, Jawa Tengah saat Jokowi menjabat sebagai Wali Kota.
"Saya kan pernah ditempatkan di mana saja gitu. Jadi kalau kedekatan tuh saya pernah juga, kedekatan sama presiden itu saya Dandim ya. Kedekatan ya kita kedekatan kerja ya gitu. Task Oriented," kata Agus di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (8/11).