SELUSUR POLITIK

Love-Hate Relationship PDIP dan Gerindra, Dulu Sahabat Kini Seteru

Khaira Ummah Junaedi | CNN Indonesia
Jumat, 10 Nov 2023 13:28 WIB
PDIP dan Gerindra punya riwayat bersahabat dan berseteru sejak dulu. Generasi langgas menyebutnya dengan love-hate relationship.
PDIP dan Gerindra dulu bersahabat, tetapi kini lebih sering menjadi seteru (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani))

Persaingan PDIP dan Gerindra masih panas setelah Pilpres 2014. Kini di level Pilgub DKI Jakarta tahun 2017.

Gerindra mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sementara PDIP mendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Pembelahan di masyarakat masih terjadi. Pada 2016, setelah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diduga melakukan penistaan agama, kelompok Islam politik yang anti-Jokowi melakukan demo berjilid-jilid di sekitar Monas dan Istana Negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilgub DKI Jakarta 2017 dimenangkan oleh Gerindra dan rekan koalisinya. Anies-Sandiaga Uno memimpin DKI, sementara Ahok divonis bersalah dan masuk penjara akibat kasus penistaan agama.

Perseteruan keduanya juga terus berlanjut terutama pada Pilpres 2019. Jokowi sebagai petahana kembali maju sebagai capres dengan wakil Ma'ruf Amin, dan Prabowo juga kembali maju dengan menggandeng Sandiaga Uno. Pertandingan kali ini kembali berlangsung sengit.

Kericuhan terjadi antara demonstran yang menggelar aksi unjuk rasa dengan aparat kepolisian yang berjaga di sekitar kawasan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Unjuk rasa dilakukan pascpengumuman penetapan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019. CNN Indonesia/Safir MakkiKericuhan terjadi antara pendukung Prabowo-Sandi dengan aparat pada 22 Mei 2019 lalu di depan Bawaslu, Jakarta (CNN Indonesia/Safir Makki)

Dalam perjalanannya, Pilpres 2019 juga menciptakan polarisasi. Lahir sebutan Cebong (kubu Jokowi) versus Kampret (kubu Prabowo) di tengah para simpatisan dan masyarakat.

Jokowi - Ma'ruf yang didukung oleh sembilan partai politik dinyatakan menang di 21 provinsi dengan perolehan suara 85.607.362 atau setara dengan 55,50 persen.

Sedangkan Prabowo-Sandi yang diusung empat partai politik menang di 13 provinsi dengan mendapat 68.650.239 suara atau 44,50 persen.

Tensi politik sangat panas kala itu. Kerusuhan terjadi ketika para pendukung Prabowo-Sandi tidak terima dengan hasil pemilu.

Mereka merasa KPU dan Bawaslu tidak netral. Kerusuhan lalu meletup di dekat Bawaslu hingga berhari-hari.

Bentrok antara massa dengan aparat terjadi di sejumlah titik sekitar Sarinah, Tanah Abang, dan Sabang. Tidak sampai terjadi penjarahan. Namun tercatat lebih dari 400 orang ditangkap buntut aksi kerusuhan itu.

Kubu Prabowo-Sandiaga sempat mengajukan sengketa ke Mahkamah Konstitusi. Namun, MK tetap menyatakan bahwa hasil Pilpres 2019 sah yang dimenangkan oleh Jokowi-Ma'ruf Amin.

Pilpres 2024

Pasca Pilpres 2019, Prabowo dan Gerindra mulai melunak. Prabowo bertemu dengan Jokowi hingga Megawati.

Gerindra akhirnya berhenti menjadi oposisi dan merapat ke Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf.

Gerindra dipercaya mengisi pos Menteri Pertahanan dan Menteri Kelautan dan Perikanan. Prabowo Subianto, meski rival Jokowi di dua pilpres sebelumnya, mau menjadi Menteri Pertahanan dengan motif persatuan nasional.

Sejak itu, Gerindra dan PDIP kembali menjadi kawan. Mereka sama-sama berada dalam koalisi pemerintah.

Hubungan yang sudah mencair itu diprediksi kembali memanas dalam Pilpres 2024. Gerindra bakal bersaing kembali dengan PDIP.

Saat ini, PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan diusung oleh parpol lain, yakni PPP, Hanura, dan Perindo. Sementara Prabowo berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka maju didukung koalisi Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, PSI, Garuda, hingga Gelora.

Namun kali ini mereka tidak head to head, lantaran ada tiga pasangan calon. Satu lainnya adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang didukung oleh NasDem, PKB, PKS, dan Partai Ummat.

Ketiga pasangan calon itu telah mendaftar di KPU dan telah menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD. Kini, mereka tinggal menunggu KPU menetapkan pasangan calon resmi di Pilpres 2024 yang dijadwalkan pada 13 November mendatang melalui rapat pleno.

Sinyal perseteruan antara PDIP dan Gerindra juga semakin terlihat belakangan usai Gibran yang merupakan putra bungsu Presiden Jokowi maju sebagai wakil Prabowo. Gibran akhirnya dipastikan bukan lagi menjadi kader PDIP.

Ditambah baru-baru ini, menantu Jokowi, Bobby Nasution yang merupakan kader PDIP juga menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Gibran.

(bmw/wis)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER