Pemerintah Kabupaten Klaten melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Klaten menggelar workshop bertajuk Membangun Desa dengan Data di Pendopo Setda, Kabupaten Klaten pada Selasa (14/11).
Asisten Pemerintahan dan Kesra, Joko Purwanto menjelaskan bahwa workshop digelar sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik yang menyatakan BPS memiliki kewajiban melakukan pembinaan statistik kepada lembaga atau perangkat daerah.
Joko mengatakan, workshop tersebut menjadi langkah Bappeda melakukan pembinaan statistik secara sektoral di tingkat desa yang berkesinambungan dan komprehensif.
"Semoga ke depannya kita dapat menghasilkan dan menyajikan data yang akurat, sehingga dapat dimanfaatkan secara luas oleh semua pihak khususnya untuk pembangunan di Kabupaten Klaten yang kita cintai," kata Joko.
Dirinya menambahkan harap, agar workshop dapat menambah wawasan dan meningkatkan kepedulian terhadap data.
![]() |
Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Bappedalitbang Kabupaten Klaten, Ismet Basuki Cahyono menegaskan tujuan utama penyelenggaraan workshop adalah membangun desa melalui data.
"Workshop ini untuk mewujudkan ketersediaan data terpadu, terpusat, terintegrasi, data yang akurat, valid update, dan data yang bisa dipertanggungjawabkan, serta bisa disebarluaskan kepada masyarakat dan stakeholder terkait," kata Ismet.
Workshop Membangun Desa dengan Data yang menghadirkan narasumber Kepala Bappedalitbang Pandu Wirabangsa, Kepala Diskominfo Klaten Amin Mustofa, dan Sudarmadi dari Badan Pusat Statistik itu diikuti oleh 600 peserta, yang terbagi dalam dua sesi penyelenggaraan, yakni pada 14 dan 15 November.
Di sela kegiatan, Bappedalitbang Kabupaten Klaten juga menyerahkan penghargaan bagi tiga desa Klaten yang dinobatkan sebagai pengelola data terbaik, masing-masing adalah Desa Soka Karangdowo sebagai juara 1, Desa Titang Jogonalan sebagai juara 2, dan Desa Temuireng Jatinom sebagai juara 3.
(adv/adv)