Prabowo-Gibran Ungkap 8 Tantangan, Krisis Pangan hingga Potensi Perang

Info Politik | CNN Indonesia
Rabu, 15 Nov 2023 12:59 WIB
Mulai soal iklim, krisis pangan, hingga potensi konflik bersenjata masuk dalam delapan tantangan strategis yang disusun capres Prabowo dan cawapres Gibran.
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kanan) bersama calon wakil presiden Gibran Rakabuming. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming merangkum delapan tantangan strategis yang diprediksi akan dihadapi Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Ketua Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani mengatakan, kedelapan tantangan itu merupakan buah penyusunan visi, misi, dan program Prabowo-Gibran untuk periode 2024-2029.

Tantangan pertama, adalah perubahan iklim, di mana bulan September 2023 menjadi waktu terpanas dalam catatan sejarah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perubahan iklim bisa menyebabkan kekeringan dan hujan ekstrem yang menurunkan produksi pangan. Hal ini berpotensi meningkatkan kerawanan dan harga pangan, serta mengancam keselamatan jiwa," kata Rosan di Jakarta, Selasa (14/11).

Tantangan kedua, konflik bersenjata di Ukraina dan Palestina yang mengganggu kelancaran rantai pasok global. Akibat dari konflik ini, harga pangan dan energi meroket tinggi.

"Dan, itu sudah terjadi saat ini. Harga pangan strategis seperti beras naik tajam," kata Rosan.

Selanjutnya, potensi konflik bersenjata di Laut Natuna Utara sebagai tantangan ketiga. Rivalitas Indonesia dan China atas Taiwan dinilai dapat mengancam rantai pasok pangan, energi, dan perdagangan yang melewati Arus Lintas Laut Indonesia dan Laut Natuna Utara.

Tantangan keempat, pelemahan ekonomi global. Rosan menyebut, pelemahan ekonomi dan kemungkinan resesi di negara-negara maju dapat menekan permintaan produk ekspor Indonesia.

Selain itu, resesi juga meningkatkan suku bunga, sehingga memberikan tekanan pada Rupiah.

Tantangan kelima, disrupsi kecerdasan buatan. Menurut Rosan, hal ini akan memaksa percepatan peningkatan kemampuan tenaga kerja.

"Karena cepatnya kemajuan kecerdasan buatan dapat mengubah kebutuhan tenaga kerja di hampir semua industri," katanya.

Tantangan keenam, potensi kemunculan pandemi baru. Sebagai latar belakang, suhu Bumi yang meningkat memunculkan kemungkinan virus-virus dari waktu lampau kembali aktif. Pandemi baru ini tak hanya dapat menyerang manusia, tetapi juga hewan dan tumbuhan.

Tantangan ketujuh, keterbatasan waktu bonus demografi. Saat ini, Indonesia diprediksi memiliki waktu 13 tahun untuk tidak menjadi negara berpenghasilan menengah, atau negara yang tua sebelum kaya.

Tantangan terakhir, peningkatan populasi. Rosan menegaskan, Indonesia harus serius dan giat mempercepat penggunaan mekanisasi di bidang pertanian. Antara lain, lewat peningkatan penelitian terkait pangan.

Rosan menambahkan, kedelapan tantangan yang disusun Prabowo bersama Gibran itu juga sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyampaikan bahwa situasi ke depan akan semakin berat.

"Dunia sedang tidak baik-baik saja. Ada perang, perubahan iklim, dan krisis pangan," ujar Rosan.

(rea/inh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER