Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan menindaklanjuti laporan masyarakat soal menu pencegahan stunting di Depok, Jawa Barat yang hanya berisi sop sawi dan tahu.
Ma'ruf mengaku selalu mengecek pemberian gizi dalam program stunting di berbagai daerah. Namun, dia belum menemukan masalah seperti yang dilaporkan di Depok.
"Kalau ada di satu tempat ada yang seperti itu, akan kita lihat, akan supaya diberi tindakan-tindakan supaya tidak terjadi pengurangan-pengurangan," kata Ma'ruf di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (17/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf mengatakan pemerintah sudah menyediakan anggaran yang cukup. Pemerintah juga sudah menunjuk koordinator lapangan agar distribusi makanan-makanan bergizi sesuai untuk pencegahan stunting.
Dia berjanji akan mengecek tentang menu pencegahan stunting di Depok yang diduga dikurangi. Ma'ruf ingin ada pembenahan segera.
"Saya lihat nanti supaya akan semua saya tanya," ujarnya.
Sebelumnya, menu pencegahan stunting di Depok beredar di media sosial. Menu itu menjadi sorotan karena pemerintah setempat cuma menyajikan kuah sop dengan potongan sayur sawi dan tahu.
DPRD Kota Depok mengkritik hal itu karena sudah menyetujui anggaran Rp4,4 miliar untuk pencegahan stunting. Mereka juga menemukan fakta paket menu pencegahan stuntinh itu hanya senilai Rp9 ribu per porsi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati merespons hal tersebut. Dia berdalih program PMT lokal untuk balita sudah sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Penyaluran PMT lokal sesuai petunjuk teknis dari Kemenkes RI tentang PMT lokal, termasuk menu," kata Mary dilansir Antara.
(dhf/bmw)