TNI AU berhasil menemukan flight data recorder (FDR) pesawat tempur Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur.
Saat ini FDR telah berada di Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.
Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menjelaskan alat tersebut bukan kotak hitam atau black box, namun alat menyimpan data penerbangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu komponen yang berada di dalam pesawat itu untuk menyimpan data penerbangan yaitu voice and data recorder atau Net-Centric Data Cartridge," kata Julius dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (18/11).
Data dari FDR tersebut nantinya akan diinvestigasi oleh Tim Pusat Kelaikudaraan dan Keselamatan Terbang dan Kerja (Puslaiklambangja) dan Tim Skadron Teknik TNI AU.
"Saat ini TNI AU berfokus untuk mengamankan informasi kecelakaan kedua pesawat tersebut," ungkapnya.
Sebelumnya, dua pesawat EMB 314 Super Tucano dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, jatuh di wilayah Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11). Pesawat itu masing-masing diisi dua personel.
Pesawat dengan tail number TT-3103 dan TT-3111 itu awalnya take off dari Lanud Abdulrachman Saleh pada pukul 10.51 WIB.
Pesawat melaksanakan misi Proficiency Formation Flight dengan rute penerbangan Lanud Abd Saleh-Area Latihan-Lanud Abd Saleh. Pesawat dinyatakan hilang kontak pada Pukul 11.18 WIB.
Akibat kejadian itu, empat perwira TNI AU yakni Mayor Pnb Yuda A Seta, Kolonel Pnb Subhan, Kolonel Adm Widiono, Letkol Pnb Sandhra Gunawan dinyatakan gugur. Keempatnya pun kini dianugerahi kenaikan pangkat Anumerta.