Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan, sarjana hukum memiliki peluang yang besar untuk bekerja di pemerintahan. Sebab bidang hukum menjadi aspek mendasar dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Di mana dalam menjalankan tugas-tugas seperti dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan pekerjaan, monitoring, evaluasi hingga pelaporan sangat membutuhkan pengetahuan dan kompetensi di bidang hukum.
Hal ini disampaikan saat diundang menjadi narasumber pembekalan kepada calon wisudawan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengenai dunia kerja dalam sektor pemerintahan, Jumat (17/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Dhito juga mengingatkan bahwa sarjana hukum yang ingin bekerja di pemerintahan tidak hanya bermodal pintar. Lebih dari itu, pegawai pemerintahan harus menjunjung tinggi kejujuran dan loyalitas. Hal itu pula yang ditekankan Ditho kepada jajaran di pemerintahan Kabupaten Kediri.
"Pintar, jujur, loyal ini rumus yang sangat penting, kalau adik adik punya ketiga-tiganya, saya jamin karir kalian akan bagus dimanapun kalian berada," kata Ditho dalam keterangannya.
Selain itu, Ditho yang juga lulusan Fakultas Hukum UGM Tahun 2017 ini juga menekankan pentingnya integritas dalam dunia kerja di pemerintahan.
"Menjadi seorang sarjana hukum yang mau masuk ke pemerintahan itu tidak hanya aspek hukum yang saja yang harus diperkuat, (juga) bagaimana integritasnya," katanya.
Menurut Ditho, aspek tersebut harus diutamakan dalam bekerja di pemerintahan, terlebih persoalan yang ditangani di daerah lebih kompleks. Hal itu karena banyak persoalan mikro yang ada di masyarakat harus diperhatikan pemerintah.
"Jadi stigma lulusan hukum itu tak hanya berkutik di bidang hukum, selain itu tugas dalam pemerintahan harus mampu mengidentifikasi masalah dan memotret permasalahan yang ada di masyarakat," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, dalam acara pembekalan yang digelar di Fakultas Hukum UGM itu, Dhito membuka luas bagi mahasiswa untuk bertanya supaya banyak persoalan yang belum dipahami dapat dibedah dalam acara itu.
(inh)