Menko PMK soal Anies Ditolak Hadiri Diskusi di UGM: Kewenangan Rektor

CNN Indonesia
Senin, 20 Nov 2023 13:12 WIB
Menko PMK yang juga mengkoordinasi urusan pendidikan mengatakan masalah dugaan Rektorat UGM tolak kehadiran Anies di diskusi adalah kewenangan rektor.
Menko PMK Muhadjir Effendy saat memberikan keterangan pers beberapa waktu lalu. (Biro Setpres/Rusman)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan rektor yang memiliki kewenangan untuk menerima atau tidaknya kehadiran para kandidat capres-cawapres untuk menghadiri diskusi di kampus jelang pemilu.

Hal ini ia sampaikan merespons kabar penolakan kehadiran capres nomor urut satu Anies Baswedan oleh pihak yang mengatasnamakan rektorat untuk menghadiri sebuah acara diskusi sebagai narasumber di UGM.

"Itu kewenangannya rektor, kewenangan rektor," kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (20/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhadjir mengatakan rektor memiliki kewenangan untuk menerima atau tidaknya para capres-cawapres yang berlaga di Pilpres hadir di acara yang digelar di kampus dengan memperhatikan kondusifitas.

Bila tak kondusif, lanjut Muhadjir, maka kampus jangan mengambil risiko. Sebaliknya jika situasi dan kondisi kondusif, kampus harus menyiapkan acara tersebut dengan baik.

"Iya kondusifitas itu penting karena jangan sampai pemilu yang itu musiman lima tahun sekali ini mengandung risiko-risiko yang berkepanjangan pasca pemilu," kata dia.

Muhadjir menilai kegiatan diskusi yang menghadiri para capres-cawapres di kampus sangat baik untuk beri ruang menyebarkan gagasan. Ia pun berharap forum-forum seperti demikian nantinya dapat mempermudah warga untuk menentukan pilihannya dalam pemilu.

"Karena ini bagus untuk memberikan ruang publik yang cukup agar berbagai macam gagasan itu bisa di-share, dipasarkan ke publik agar publik bisa menemukan pilihan-pilihan yang lebih rasional," ujar pria yang pernah menjadi Mendikbud tersebut.

Sebelumnya terdapat kabar panitia acara diskusi yang bertajuk 'Indonesian Future Studium Generale' mengklaim tak mendapatkan rekomendasi atau izin dari rektorat kampus untuk mengundang Anies sebagai narasumber di UGM.

Panitia mengklaim pihak yang mengaku rektorat mengancam akan membubarkan acara yang digelar di Auditorium MM UGM bila mereka tetap mengundang Anies.

Terpisah, Sekretaris UGM Andi Sandi Antonius mengatakan masih melakukan penelusuran lebih lanjut ihwal kabar tersebut. Pasalnya, Andi juga belum mengetahui pihak yang diklaim panitia mengaku sebagai 'rektorat tersebut. Ia mengacu pada tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan nama kontak 'rektorat' yang viral di media sosial.

"Menjadi aneh saya dapat kiriman katanya ada orang namanya Pak Wija pakai akun nama 'rektorat', sebenarnya saya mau tanya itu siapa," kata Andi saat dihubungi.

"Menurut kami, yang sangat memojokkan UGM adalah dikatakan rektorat akan menolak. Nah siapa orang di rektorat itu saya sudah tanya ke bu rektor, saya tanya ke teman-teman wakil rektor ini tidak ada yang memberikan statement ini," sambungnya.

Terpisah, Anies sudah buka suara merespons kejadian penolakannya kehadirannya di UGM tersebut.

"Media bisa menilai, seharusnya kampus netral," kata Anies usai Ijtima Ulama di Sentul, Bogor, Sabtu (18/11).

(rzr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER