Mahfud Buka Suara soal Foto Bareng Pilot Garuda Pose 3 Jari

Calon wakil presiden nomor urut 3 di Pilpres 2024, Mahfud MD, buka suara soal awak penerbangan Garuda Indonesia berpose tiga jari saat berfoto dengan dirinya di dalam sebuah kokpit pesawat.

Mahfud menjawab singkat dan berupaya meninggalkan wartawan saat ditanya hal itu. Dia mengembalikan hal itu ke Kementerian BUMN.

"Sudah dijawab oleh Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir)," kata Mahfud di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/11).

Sebelumnya, Erick menyampaikan foto pilot Garuda berpose tiga jari bareng Mahfud bukan pelanggaran netralitas. Hal itu karena pilot tersebut tidak berstatus aparatur sipil negara (ASN).

Lihat Juga : Mahfud soal Acara Kades Dukung Prabowo: Biar Masyarakat Menanggapi

Meski begitu, Erick menegaskan netralitasnya di Pilpres 2024 sebagai Menteri BUMN. Dia akan menerima berbagai masukan dan kritik dari setiap kandidat.

"Saya sebagai menteri BUMN, sebagai orang profesional, ketika para calon presiden ada masukan ada kritik kepada BUMN, saya terbuka, karena ini saya profesional," kata Erick di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/11).

Sementara itu,  Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis menilai pose tiga jari yang dilakukan itu hanyalah sebuah gestur dalam foto.

"Tentu mereka yang melaporkan punya hak untuk melaporkan ya. Tapi saya yakin bahwa Mahfud MD, cawapres dari Ganjar itu tidak melakukan kegiatan kampanye. Mungkin dia hanya melakukan satu gesture. Karena pasangan ini kan nomor tiga, nomor urutnya nomor tiga, mungkin gesturnya, itu hanya foto shot dengan pihak itu. Kadang-kadang kan dia ketemu si A ingin foto selfie, ingin foto. Ya menurut saya sih dia tidak memberikan statement apa-apa, hanya ya mungkin ya melakukan hal yang semacam itu sebagai apresiasi kepada pihak yang ingin minta dia ikut foto," ujar Todung di Media Center TPN, Jakarta, Selasa (21/11) malam.

Dia merespons soal Mahfud yang dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) imbas foto pose salam tiga jari bersama pilot dan co-pilot Garuda Indonesia.

Menurut dia, hal yang dilakukan Mahfud itu tidak termasuk sebagai indikasi kampanye. Todung yakin Mahfud paham akan aturan kampanye yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Saya kira enggak (indikasi melakukan kampanye). Ya dia kan tahu bahwa masa kampanye itu masih tanggal 28 November. Jadi saya rasa dia tidak melakukan kampanye. Kalau dia tidak tahu ya, lain lagi. Tapi menurut saya dia sangat paham mengenai itu," kata dia.

Lihat Juga : Medsos Mahfud Pamer Foto Salam 3 Jari Bareng Pilot di Kokpit Garuda

Sebelumnya, awak pesawat Garuda berpose tiga jari ramai dibahas publik setelah unggahan Mahfud di Instagram. Dia membagikan foto bersama Kapten Widiyatno sambil berpose tiga jari yang identik dengan nomor urut Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.

Garuda merespons kegaduhan di media sosial dengan memanggil sang pilot. Garuda juga berjanji akan kembali menekankan netralitas kepada semua pegawainya.

"Kami juga telah memanggil awak penerbang tersebut untuk menjelaskan kejadian tersebut serta melakukan pembinaan termasuk terkait dengan aspek prosedur keselamatan penerbangan, sesuai ketentuan kepegawaian yang berlaku," ujar Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra kepada CNNIndonesia.com, Jumat (17/11).

Belakangan ada kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Pengawas Pemilu (Awaslu) melaporkan Mahfud ke Bawaslu. Mahfud dilaporkan lantaran dianggap telah mendahului kampanye Pemilu 2024 yang mestinya dimulai pada 28 November nanti.

"Kami menduga Mahfud MD telah mencuri start kampanye karena dia mengajak 2 pilot Garuda berpose menggunakan jari 3 beridiri yang itu adalah menurut kami adalah bagian dari citra diri yang dia nomor urut cawapres 03," jelas Ketua Awaslu Muhammad Mu'alimin di kantor Bawaslu RI, Jakarta, Selasa (21/11).

Awaslu turut menyerahkan bukti berupa tangkapan layar unggahan foto Mahfud Md yang berpose tiga jari bersama pilot dan co-pilot Garuda Indonesia di media sosial Instagram.

Mahfud MD dilaporkan karena diduga melanggar ketentuan Pasal 27 ayat 1 PKPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum jo PKPU Nomor 20 Tahun 2023 tentang Perubahan PKPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampamye Pemilihan Umum.

Dia menunjukkan surat Tanda Bukti Penyampaian Laporan Bawaslu dengan Nomor 012/LP/PP/RI/00.00/XI/2023.

Lihat Juga : Arsjad Rasjid Respons soal Pilot Garuda Dipanggil usai Pose Tiga Jari