Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengungkapkan kekhawatirannya akan terjadinya bencana longsor di wilayah pelaksanaan Proyek Strategi Nasional (PSN). Hal ini dikarenakan kondisi kemarau yang panjang menyebabkan lahan semakin kering.
"Khususnya di wilayah pelaksanaan PSN jalan tol dan pekerjaan penunjangnya. Dengan kondisi kemarau yang panjang dan menyebabkan lahan semakin kering, dikhawatirkan saat masuk musim hujan akan terjadi longsor," kata Sri Mulyani dalam apel siaga bencana hidrometeorologi di halaman Pendapa Ageng Kabupaten Klaten, Rabu (22/11).
Ia menambahkan, berdasarkan surat BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, awal musim hujan 2023-2024 diperkirakan mundur dari normal dan akan dimulai pada November 2023, serta akan mencapai puncak musim hujan pada Februari 2024.
Dalam masa transisi peralihan musim, dia menambahkan, potensi bencana hidrometeorologi kering, seperti kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, masih terlihat.
Sementara pada puncak musim hujan berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor, puting beliung).
![]() |
Maka dari itu, Sri Mulyani mengingatkan seluruh stakeholder kebencanaan untuk mewaspadai potensi bencana, khususnya bencana yang disebabkan oleh musim kemarau panjang
"Normalnya musim hujan dimulai pada November, namun kondisi saat ini wilayah Klaten masih musim kemarau dan diprediksi berlangsung cukup panjang. Kita harus sama-sama siaga," ungkapnya.
Dia juga mengingatkan perlu adanya kesiapsiagaan bencana saat masuk musim hujan. Pasalnya kemarau panjang dengan tingkat kekeringan lahan yang tinggi telah memunculkan potensi bencana saat wilayah Klaten memasuki musim hujan.
Ia pun menyebut mitigasi bencana yang dapat dilakukan sesegera mungkin, antara lain pembersihan saluran air, normalisasi sungai, pembuatan dinding penahan tebing, penanaman vegetasi tumbuhan berakar kuat di wilayah rawan bencana longsor.
(adv/adv)