Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDIP Jawa Barat mengklaim kantor mereka sempat didatangi lima personel dari Direktorat Keamanan Daerah Polda Jawa Barat pada Selasa (21/11) lalu.
Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono mengatakan lima personel itu beralasan sedang patroli. Mereka datang sekitar pukul 09.00 WIB tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ono, pihaknya kala itu sempat menanyakan maksud kedatangan lima personel intelijen Polda Jabar. Namun, mereka tak menjelaskan alasan kedatangan mereka dengan detail.
"Tidak ada pemberitahuan sebelumnya, di mana pihak DPD PDIP Jabar melalui Satgas menanyakan keperluan dan tidak diberikan penjelasan detail," kata Ono dalam keterangannya.
Meski tak memberikan penjelasan detail, Ono menyebut lima personel tersebut tetap memasuki area dalam kantor. Mereka bahkan menaiki lantai dua kantor dan duduk di ruang tunggu.
Pada pukul 10.00 WIB, lima personel tersebut kemudian bertemu Ono. Kepada dirinya, lima personel intelijen tersebut mengaku sedang melakukan patroli.
Ono sempat menanyakan kepada mereka soal Surat Telegram Kapolri yang melarang patroli personel mendatangi kantor partai.
"Dan mereka menjawab tidak tahu tentang surat telegram tersebut," katanya.
DPD PDIP Jabar, lanjut Ono, keberatan dengan tindakan personel kepolisian di kantornya. Sebab, Surat Telegram Kapolri pada 20 Oktober dan 3 November telah melarang tegas patroli polisi mendatangi kantor partai atau posko pemenangan.
Saat dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan kunjungan tersebut biasa dilakukan bahkan jauh sebelum pemilu. Menurut Tompo, kunjungan dilakukan bukan hanya ke kantor PDIP namun juga ke kantor partai lain.
"Di mana kunjungan tersebut biasanya dilakukan untuk koordinasi dalam pelayanan keamanan ini mungkin menjadi peka karena masa pemilu," kata Ibrahim saat dikonfirmasi.
(thr/fra)