Kapolri Respons Bentrok di Bitung: Jangan Memecah Belah Kerukunan

CNN Indonesia
Senin, 27 Nov 2023 12:31 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan jajaran Polda Sulut agar bentrokan di Kota Bitung tak meluas ke daerah lain.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan jajaran Polda Sulut agar bentrokan di Kota Bitung tak meluas ke daerah lain. (ANTARA FOTO/FAJAR ALI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons aksi bentrokan yang terjadi antara ormas adat dan massa pendukung Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada Sabtu (25/11).

Listyo mengaku telah memerintahkan jajaran Polda Sulut untuk mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aksi serupa. Ia menyebut sosialisasi itu juga turut dilakukan oleh jajaran TNI beserta seluruh stakeholder terkait lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai dengan hari ini Pangdam, Kapolda dan seluruh stakeholder bersama-sama bekerja untuk mengimbau agar peristiwa yang terjadi tidak terulang lagi," ujarnya kepada wartawan di Hotel Grand Sahid, Senin (27/11).

Selain itu, ia juga berharap agar seluruh masyarakat di wilayah Bitung dapat menjaga persatuan dan tidak mudah terprovokasi atas informasi di media sosial.

"Sehingga semangat yang terkait dengan apa yang disampaikan jangan membuat kemudian memecah belah kerukunan yang ada," tambahnya.

Sebelumnya salah satu ormas adat di Bitung terlibat bentrok dengan massa aksi bela Palestina. Bentrokan itu menimbulkan satu korban tewas.

Kapolda Sulut Irjen Setyo Budiyanto mengatakan pihaknya telah menangkap tujuh orang pelaku yang diduga melakukan penganiayaan dalam aksi bentrokan tersebut.

Setyo mengatakan ketujuh pelaku masing-masing berinisial RP, HP, GK, FL, BI, MP dan RA. Ia menyebut para pelaku diduga melakukan penganiayaan di lokasi berbeda yakni di Kelurahan Sari Kelapa dan Jalan Sudirman, Bitung.

"Pada peristiwa bentrokan antara ormas adat dan ormas keagamaan, yang menyebabkan tiga korban yaitu dua luka-luka dan satu meninggal dunia ini, polisi sudah menangkap sebanyak tujuh terduga pelaku," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebut dalam penangkapan itu petugas juga turut menyita sejumlah barang bukti yang diduga digunakan saat terjadi bentrokan.

Adapun barang bukti yang disita berupa lima senjata tajam jenis parang, pedang katana, badik dan anak panah, hingga dua buah kayu totara.

(tfq/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER