Polri Kunjungi Gus Yahya dan Imam Masjid Istiqlal, Bahas Pemilu Damai
Satuan Tugas Operasi Nusantara Cooling System (NCS) menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar dalam rangka pengamanan pelaksanaan Pemilu 2024.
Pertemuan tersebut berlangsung secara terpisah di Kantor PBNU dan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Selasa (29/11) kemarin, dan dipimpin langsung oleh Kasatgas Operasi NCS Irjen Asep Edi Suheri.
Kasatgas Humas Operasi NCS Brigjen Gatot Repli Handoko mengatakan kunjungan tersebut sengaja dilakukan dengan harapan dapat membantu sosialisasi persatuan dan kesatuan agar Pemilu 2024 dapat berjalan secara damai.
"Untuk sama-sama membantu Polri memberikan informasi yang menyejukkan dalam masa pemilu ini," ujar Gatot dalam keterangannya, Rabu (29/11).
Gatot berharap dengan bantuan kedua organisasi tersebut dapat membantu mencegah terjadinya polarisasi di masyarakat. Sekaligus untuk meminimalisir konflik yang terjadi akibat hoaks-hoaks terkait pemilu.
"Jadi operasi Nusantara Cooling System itu membantu mendinginkan situasi supaya tidak terjadi polarisasi. Kita menjaga persatuan, kesatuan agar tidak terpecah belah, itu target sasaran kita. Karena kita bagian dari Operasi Mantap Brata juga," jelasnya.
Sementara itu, Gus Yahya mengaku mengapresiasi upaya persuasif yang dilakukan Polri untuk menjaga situasi kondusif melalui Operasi NCS. Ia juga meminta agar Polri dapat terus menjaga situasi kamtibmas hingga akhir Pemilu 2024.
"Saya bersyukur sekali sampai saat ini keadaan sangat kondusif di masyarakat. Ini berarti strategi dari aparat termasuk dari Polri dalam memelihara ketentraman cukup berhasil dan harus dilanjutkan karena ini sangat dibutuhkan apalagi pada saat politik sekarang ini," jelasnya.
Dirinya juga berharap tidak hanya untuk warga NU, namun seluruh masyarakat Indonesia bisa menjaga ketentraman, persatuan dan kesatuan jelang pesta demokrasi.
Di sisi lain, dalam penerimaan kunjungan Satgas Operasi NCS, Nasaruddin mengajak seluruh masyarakat terutama umat Islam agar menikmati suasana pemilu ini dengan riang gembira.
Ia juga berharap kepada ketiga paslon Capres-Cawapres dapat bersaing secara objektif dan positif. Sehingga, kata Nasaruddin, tidak ada lagi isu primordialisme, rasial, hingga politik identitas yang digunakan dalam Pemilu 2024.
"Kita mencari pemimpin yang baik dengan cara-cara yang baik. Saya imbau kepada umat Islam untuk mendoakan mari semoga pemimpin yang yang dipilih mampu menjalankan roda kepemipinan bangsa," pungkasnya.
Sebelumnya Mabes Polri telah kembali mengaktifkan Operasi Nusantara Cooling System (NCS) menjelang pelaksanaan Pemilu serentak 2024.
Operasi ini bertujuan untuk mengantisipasi perpecahan dan konflik di masyarakat akibat perbedaan dukungan dalam Pemilu 2024.
(tfq/isn)