Kematian 4 Anak di Jaksel, Ketua RT Ungkap KDRT & Tunggakan Kontrakan

CNN Indonesia
Kamis, 07 Des 2023 12:54 WIB
Ketua RT pernah mendapat laporan bahwa ayah korban melakukan KDRT dua kali. Pemilik kontrakan juga sempat mengusir mereka karena menunggak empat bulan.
Rumah kontrakan lokasi penemuan jasad empat anak terkunci di kamar, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023). (CNN Indonesia/Lina Itafiana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua RT 004 RW 03 Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Yakub menyebut ayah korban sekaligus terduga pelaku pembunuhan empat anak di Jagakarsa, berinisial PD alias P (41) melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya D sebanyak dua kali.

Meski begitu, D tak melaporkan KDRT yang dialaminya. Menurut Yakub, justru adik D yang masih berstatus mahasiswa yang melaporkan kejadian tersebut kepada dirinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang lapor itu malah adiknya istrinya. Masih mahasiswa lapor ke saya. Baru satu kali. Keterangannya udah dua kali KDRT. Udah dua kali ini baru lapor ke saya," kata Yakub saat ditemui, Kamis (7/12).

Yakub mengatakan adik D menyambangi kediamannya untuk melaporkan KDRT yang dialami sang kakak pada Sabtu (2/12).

Mendapat laporan itu, Yakub langsung membuat laporan KDRT ke polisi. Tak selang lama, polisi pun datang ke kediaman D.

"Dateng adiknya dan suaminya dan anak-anak empat itu dateng ke rumah saya. Lama diperiksa oleh polisi, polisi langsung ke TKP ingin lihat ibunya ternyata ibunya sudah ada pendarahan dari mulut dan dari hidung, akhirnya ibunya dibawa ke Rumah Sakit Aulia," ujarnya.

Yakub mengatakan motif P melakukan KDRT terhadap D yakni karena kondisi ekonomi dan cemburu. Sebab, P merupakan seorang pengangguran. Sementara D bekerja seorang diri.

Ia menjelaskan polisi belum sempat memangil P untuk dimintai keterangan lantaran istrinya tengah dirawat di rumah sakit.

"Belum sempet dipanggil karena ibunya kan masih sakit. Jadi nanti kalau dua-duanya sehat baru dipanggil. Belum diinterogasi sama polisi," ucapnya.

Sempat diusir dari kontrakan

Yakub mengatakan sepasang suami istri itu juga sempat kesulitan membayar kontrakan. Bahkan, pemilik kontrakan sempat ingin mengusir mereka.

"Sudah mau diusir sebenernya dia ini sama yang punya rumah, enggak bayar-bayar," ujarnya.

Menurutnya, mereka belum membayar kontrakan selama empat bulan. Pemilik kontrakan pun memberikan tenggat waktu kepada mereka untuk membayar kontrakan pada Desember ini.

"Info dari punya rumah, dia sudah diusir. Tapi dia enggak mau pergi. Dikasih ultimatum sama pemilik rumah untuk bayar, lunasin tunggakan itu akhir bulan ini," kata Yakub.

Sebelumnya empat anak ditemukan dalam kondisi meninggal dunia terkunci di sebuah kamar di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12).

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara pelaku diduga merupakan orang tua dari korban. Terduga pelaku juga sempat mencoba bunuh diri saat akan ditangkap.

Dari lokasi kejadian, polisi juga menemukan pesan bertuliskan 'puas bunda, tx for all' berwarna merah di lantai. Diduga tulisan itu dibuat oleh terduga pelaku berinisial PD alias P (41) yang merupakan ayah keempat korban.

Mayat empat bocah yakni anak perempuan berinisial VA (6), anak perempuan berinisial S (4), anak laki-laki berinisial Ar (3), dan anak laki-laki berinisial As (1).

(lna/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER