Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran berpendapat keahlian mengeksekusi kebijakan lebih penting ketimbang kemampuan berdebat bagi presiden dan wakil presiden, terutama di Indonesia yang anut sistem presidensial.
Hal itu disampaikan Direktur Juru Debat TKN Budiman Sudjatmiko saat disinggung mengenai cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka dalam acara dialog TV yang dihadiri dua cawapres lainnya pada Rabu (6/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau presiden keahlian eksekusi yang menjadi penting. Jadi, bukan kemampuan berdebatnya yang diutamakan," kata Direktur Juru Debat TKN, Budiman Sudjatmiko di Sriwijaya 16, Jakarta Selatan, Kamis (7/12).
Menurutnya, kemampuan mengeksekusi kebijakan itu yang membedakan pimpinan atau kepala pemerintahan di sistem presidensial dengan parlementer.
"Perdana menteri itu keahlian debat menjadi penting, kalau presiden keahlian eksekusi yang jadi penting," ia menegaskan.
Kendati demikian, Budiman menyatakan Gibran Rakabuming pasti akan hadir dalam debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal itu karena debat oleh KPU adalah proses politik resmi yang ditetapkan lembaga penyelenggara pemilu.
"Ya diikutin. Karena itu proses politik yang resmi," ujar dia.
Sementara itu, Budiman menganggap dialog publik di tempat lain selain di KPU hanya untuk menunjukkan pemahaman kandidat atas isu tertentu.
Menurutnya, menguji pemahaman itu tak harus melalui forum dialog publik, bisa juga melalui cara lain seperti pidato maupun wawancara.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming juga mengaku hanya akan datang ke debat resmi yang diselenggarakan KPU. Hal itu disampaikan setelah jadi satu-satunya cawapres yang absen dari acara dialog bersama cawapres.
"Saya datang yang debat resmi," kata Gibran di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (6/12).
Pada saat dialog berlangsung, Gibran berada di Jakarta. Ia menghadiri deklarasi dukungan dari kelompok relawan Pergerakan Perempuan Muda Nahdliyin (Perdana).
KPU telah menetapkan jadwal debat capres dan cawapres di Pilpres 2024 yang akan dimulai 12 Desember. Debat digelar sebanyak lima kali. Debat pertama, ketiga, dan kelima untuk capres, sedangkan debat kedua dan keempat untuk cawapres.
(mnf/chri)