Cerita Pendaki Selamat dari Horor Erupsi Gunung Marapi

CNN Indonesia
Minggu, 10 Des 2023 10:10 WIB
Seorang pendaki yang selamat mengisahkan bagaimana gemuruh dari Gunung Marapi, Sumatera Barat, mengubah pendakian mereka menjadi horor.
Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, meletus pada Minggu (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pendaki asal Riau, Benget Hasiholan Mare Mare, bercerita momen dirinya dan rombongan berhasil selamat dari erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, pada Minggu (3/12).

Benget mendaki bersama rombongannya yang beranggotakan 10 orang dari Mapala Batara Fakultas Hukum Universitas Riau. Mereka mencapai puncak Gunung Marapi pukul 10.00 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai mencapai puncak, Benget dan rombongan kembali ke area camp di cadas Gunung Marapi untuk makan siang hingga pukul 14.00 WIB. Mereka juga bersiap untuk turun.

Saat turun, Benger dan rombongan terbagi dalam beberapa kelompok. Ia bersama kedua adiknya berada di barisan terdepan memimpin rombongan.

Dalam perjalanan turun, Benget dan kedua adiknya mulai mendengar suara seperti gemuruh petir. Saat itu, kedua adiknya bertanya-tanya asal gemuruh. Mereka menerka itu berasal dari helikopter, petir, ataupun badai.

"Di situ saya tidak terlalu menggubris dan menjawab pertanyaan mereka karena saya berusaha mencerna apa yang sedang terjadi," kata Benget saat dihubungi oleh CNNIndonesia.com, Sabtu (9/12).



Ia mengatakan gemuruh yang terjadi saat itu membuat sakit telinga. Benget lalu menyadari adanya tanda erupsi dari hujan bebatuan. Ia segera memimpin grup kecilnya untuk menyelamatkan diri.

"Karena suara seperti gemuruh petir yang saya rasakan itu berbeda, bukan seperti gemuruh petir badai biasa seperti dari gunung-gunung yang pernah saya daki," katanya.

"Jadi akhirnya setelah saya mendengar dengan seksama, langsung saya bilang ke rombongan kecil itu, 'Ini bukan suara petir! ini erupsi! ayo cepat turun!" ucapnya menambahkan.

Mereka awalnya berlindung di bekas warung di sekitar Nagari Paninjauan di sekitar lereng Gunung Marapi. Tak lama setelah mereka mencapai titik itu, seluruh anggota rombongan dan 4 pendaki lain berhasil menyusul.

Kemudian, 14 orang pendaki tersebut bergegas turun menyelamatkan diri untuk menuju pos Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terdekat.

Lanjut ke sebelah...

[Gambas:Video CNN]



'Beberapa Kenalan Tidak Selamat'

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER