Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai tingginya angka undecided voters menandakan pemilih makin kebingungan soal siapa calon yang menurut mereka paling layak dipilih.
"Dulu mungkin undecided voters kecil karena pilihannya mantap. Tapi seiring masa kampanye dan sosialisasi paslon, pemilih mulai melihat antar-calon mulai terlihat plus minus masing-masing," kata Adi kepada CNNIndonesia.com, Senin (11/12) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi menilai salah satu kunci untuk meyakinkan pemilih bimbang itu adalah dengan gelaran debat. Sebab pemilih bimbang ini menurutnya mayoritas berasal dari kelompok rasional atau mereka yang tidak memiliki ikatan ideologis maupun emosional dengan capres maupun cawapres tertentu.
Pemilih bimbang itu menurutnya juga berasal dari para pemilih paslon baik nomor urut 1, 2, atau 3 yang kemudian goyang imannya. Mereka perlu suatu pembuktian sehingga mereka mau memantapkan pilihan mereka lagi dan tidak memutuskan untuk golput.
Adi lantas menilai debat merupakan salah satu game changer yang bisa mengubah suara pada Pilpres 2024. Segalanya menurutnya masih sangat dinamis, terutama bagi para pemilih rasional yang jumlahnya juga tidak bisa disepelekan.
"Kunci undecided voters ini salah satunya di debat kandidat. Karena mereka termasuk pemilih yang rasional, dan salah satunya melihat debat paslon," kata dia.
Oleh sebab itu, Adi meminta agar para paslon serius menyampaikan gagasan, visi-misi serta jalan keluar dari permasalahan yang ada di Indonesia saat ini. Rakyat, kata dia, membutuhkan penjelasan secara masif hingga ke lapisan terbawah.
Belum lagi nanti ada tantangan politik uang yang bisa mengaburkan sejumlah pilihan dari masyarakat. Namun pemilih rasional menurutnya akan tetap memilih sesuai hati dan nurani mereka.
"Yang undecided voters akan memilih pemimpin yang punya rekam jejak bagus," kata dia.
Adi juga mengingatkan apabila angka undecided voters itu terus bertambah maka dikhawatirkan akan melahirkan kelompok apatis atau golput dan berdampak pada legitimasi Pemilu 2024.
Di sisi lain, kelompok ini juga akan mempengaruhi apakah gelaran Pilpres 2024 bisa dilaksanakan satu putaran atau dua putaran. Oleh sebab itu, penyelenggara dan peserta Pemilu menurutnya tidak bisa menganggap enteng masalah temuan pemilih bimbang yang meningkat berdasarkan beberapa hasil survei itu.
"Undecided voters ini sangat penting, bahkan jadi penentu karena jumlah mereka signifikan. Jangan sepelekan undecided voters. Masih tersisa dua bulan dan apapun bisa terjadi," pungkas Adi.
(khr/pmg)