Di Depan Jokowi, Ketua KPK Nawawi Curhat soal Masih Maraknya Korupsi

pop | CNN Indonesia
Selasa, 12 Des 2023 11:57 WIB
Di akhir sambutan Hakordia, Nawawi mengatakan, "Mohon arahan dari Bapak Presiden untuk penguatan upaya pemberantasan korupsi bagi negeri tercinta indonesia."
Presiden Joko Widodo (kanan) usai melantik Nawawi Pomolango jadi Ketua sementara KPK karena Firli Bahuri dinonaktifkan setelah menjadi tersangka dugaan pemerasan dan gratifikasi, Jakarta, Senin (27/11/2023). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pamolango bercerita soal masih maraknya korupsi di hadapan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Momen itu terjadi saat Nawawi menyampaikan sambutan dalam acara Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023 diIstora Senayan, Jakarta, Selasa (12/12). Jokowi dan sejumlah menteri, termasuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, turut hadir dalam acara tersebut.

Nawawi mengatakan KPK menyelenggarakan Survei Penilaian Integritas (SPI) untuk mengukur praktik korupsi pada seluruh instansi pemerintah di pusat dan pemerintah daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Responden internal dan eksternal menyatakan bahwa korupsi masih marak yang ditunjukkan dengan skor nasional yang kian menurun," ujar Nawawi.

Nawawi mulanya mengatakan secara empiris, korupsi telah terbukti menghambat kemajuan sosial dan ekonomi di banyak negara di dunia. Oleh karena itu, Nawawi menyebut cita-cita Indonesia emas 2045 pun akan sulit dicapai bila korupsi belum dapat diberantas secara tuntas.

Dia menjelaskan upaya pemberantasan korupsi sudah diupayakan pemerintah Indonesia sejak lama, termasuk pendirian KPK dan revitalisasi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi-Stranas-PK.

"Sayangnya, berbagai indikator menunjukkan masih kurang efektifnya dan tidak efisiennya pemberantasan korupsi di Indonesia," ujar Nawawi.

"Kita lihat bagaimana skor Indeks Persepsi Korupsi-IPK yang tidak meningkat secara signifikan dan stagnan dalam satu dekade ini. Indeks Perilaku Antikorupsi (IPAK) yang diterbitkan Badan Pusat Statistik juga demikian. Kenaikan tidak signifikan dan fluktuatif," sambung pria yang pernah jadi hakim tipikor itu.

Sinergi berantas korupsi

Lebih lanjut, Nawawi menyebut pihaknya sengaja mengangkat tema 'Sinergi untuk Berantas Korupsi, untuk Indonesia Maju', karena KPK merasa sinergi antar semua elemen bangsa perlu diperkuat.

Nawawi mengatakan KPK berharap Jokowi dapat mendorong kembali segala upaya untuk pemberantasan korupsi di Indonesia demi masa depan generasi bangsa Indonesia.

Menurut Nawawi, sinergitas perlu dilakukan oleh seluruh elemen bangsa, mulai dari aparat penegak hukum, antar pemerintah dengan masyarakat, hingga dengan dunia usaha.

"Kami di KPK berharap sangat agar Bapak dapat memimpin upaya pemberantasan korupsi ke depan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat secara kelembagaan," kata Nawawi.

Arahan Jokowi untuk memberantas korupsi

Di akhir pidatonya, Nawawi memohon arahan Jokowi terkait pemberantasan korupsi

"Mohon arahan dari Bapak Presiden untuk penguatan upaya pemberantasan korupsi bagi negeri tercinta indonesia," imbuh Nawawi.

Plt Deputi Informasi dan Data sekaligus Ketua Panitia Hakordia 2023, Eko Marjono sebelumnya mengatakan peringatan tahun ini mengangkat tema 'Sinergi Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju'.

Eko menjelaskan tema tersebut dipilih karena upaya pemberantasan korupsi tidak bisa berjalan sendiri.

KPK turut mengundang seluruh institusi pemerintah pusat, daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan seluruh lembaga pemerintah lainnya untuk menghadiri puncak Hakordia 2023 tersebut.

Terdapat sejumlah rangkaian acara pada Hakordia 2023, di antaranya acara utama pada 12 Desember yang diisi oleh pemaparan dari sejumlah tokoh. Lalu, pada 13 Desember bakal diisi dengan seminar hingga workshop.

(kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER