Diprediksi Tak Lolos ke DPR, PSI Pamer Elektabilitas Naik 3 Kali Lipat

Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) optimistis bakal lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold untuk mendapatkan kursi di DPR pada Pemilu 2024 ini.

Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara PSI, Sigit Widodo merespons hasil survei Litbang Kompas yang memperkirakan partai pimpinan putra bungsu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu kembali gagal masuk parlemen pada 2024.

"Masih ada waktu sekitar dua bulan lagi dan kami memang harus terus bekerja keras, tapi kami yakin PSI bisa masuk ke Senayan di Pemilu 2024," kata Sigit saat dihubungi, Selasa (12/12).

Sigit merujuk tren kenaikan elektabilitas partainya dalam survei yang sama. Menurut dia, PSI mencatat kenaikan hingga tiga kali lipat dari semula 0,8 persen pada Agustus 2023 menjadi 2,6 persen dalam survei terakhir yang dirilis pada Selasa ini.

"Kalau dilihat hasil surveinya, ada kenaikan signifikan dari 0,8 persen di Agustus 2023 menjadi 2,6 persen saat ini. Artinya ada peningkatan tiga kali lipat lebih dalam waktu empat bulan," ucap Sigit.

Dia meyakini dengan kerja keras semua kader dan para calon anggota legislatif dalam dua bulan ke depan, PSI akan memenuhi target untuk masuk parlemen.

"Kami yakin dengan kerja keras semua kader dan caleg PSI selama sisa dua bulan kampanye, kami akan lolos ke Senayan," ucap Sigit.

Dalam survei Litbang Kompas Desember, PSI diprediksi tak lolos bersama delapan partai lainnya. Tingkat keterpilihan PSI 2,6 persen atau naik 1,8 persen selama empat bulan, tetapi belum mampu menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold).

Di bawah PSI, ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai yang saat ini punya kursi di DPR itu cuma memiliki elektabilitas 2,4 persen. Kemudian berturut-turut ada Partai Perindo, Partai Buruh, PBB, Partai Ummat, Partai Garuda, Partai Gelora, dan Partai Hanura.