Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menyebut Menko Polhukam sekaligus cawapres nomor urut 3 Mahfud MD tidak elok melontarkan pernyataan soal banyak koruptor masuk penjara buntut tuntutan istri.
Wakil Ketua TKN Habiburokhman menegaskan praktik tindakan korupsi selama ini selalu terletak pada kesalahan dan tanggung jawab individu maupun korporasi.
"Pak Mahfud bukan sekedar keseleo lidah, tetapi lebih merupakan kesalahan cara pikir," kata Habib dalam keterangan tertulis, Rabu (20/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habib menyebut argumentasi Mahfud itu lemah. Ia mengatakan tindakan rasuah itu tidak boleh dikaitkan dengan gender, sebab mampu merendahkan dan menyalahkan kaum perempuan dalam kasus kali ini.
Di sisi lain, politikus Partai Gerindra itu heran mengapa belakangan Mahfud kerap membuat pernyataan yang blunder. Belum lama ini, Mahfud juga telah mengaku salah bicara terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang terkadang tidak mengantongi bukti cukup.
Mahfud lantas mengklarifikasi kritikannya itu terkait penetapan tersangka KPK yang kerap kali tanpa bukti yang cukup.
"Cukup menarik. Di saat Mas Gibran kerap diremehkan karena usianya dianggap terlalu muda, justru pak Mahfud sebagai Cawapres yang paling senior yang dua kali melakukan blunder sangat parah," ujar Habib.
Mahfud MD baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan sejumlah pendapat di masyarakat. Mahfud mengatakan banyak suami yang terjerat kasus tindak pidana korupsi karena tuntutan istri.
Hal itu disampaikan Mahfud saat menghadiri acara Halaqoh Kebangsaan dan Pelantikan Majelis Dzikir Al Wasilah di Asrama Haji Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (17/12). Adapun acara itu sebagian besar dihadiri oleh ibu-ibu.
"Di dalam banyak kasus, suami-suami yang terjerumus kasus korupsi karena istrinya tidak baik. Gajinya Rp20 juta belanjanya Rp50 juta. Terpaksa ngutip sana, ngutip sini," kata Mahfud, Senin (18/12).
Mahfud mengatakan perempuan bertugas memajukan negara dan bangsa dengan menjadi ibu dan istri yang baik. Selain itu, mendorong suami agar selalu berbuat baik di tempatnya bekerja. Menurut Mahfud, kaum perempuan juga adalah tiangnya negara. Jika perempuannya baik, maka negaranya baik, begitu juga dengan sebaliknya.
(khr/pmg)