ANALISIS

Peran Penting JK Dongkrak Suara Anies di Pilpres 2024

CNN Indonesia
Kamis, 21 Des 2023 10:38 WIB
Dukungan Eks Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dinilai bisa memberi tambahan pengaruh dan logistik untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Eks Wakil Presiden Jusuf Kalla resmi mendeklarasikan dukungan ke Anies Baswedan di Pilpres 2024. (Setwapres
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Dukungan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024 dinilai bakal berperan besar mendongkrak suara Anies dan Muhaimin Iskandar (AMIN) melawan pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud MD.

JK belum lama ini muncul ke publik dengan menghadiri acara relawan Amin di Makassar. Ia bercerita tentang kedekatannya dengan Anies. Dia berkata Indonesia butuh sosok pemimpin tangguh dan mampu mengelola anggaran dengan baik.

Menurut JK, Anies adalah sosok yang tepat menjadi presiden berikutnya. Dia mengaku telah lama mendukung Anies.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya betul-betul menyampaikan sikap saya mudah-mudahan ada manfaatnya. Saya sebenarnya sudah lama mendukung Anies secara pribadi, tetapi karena saya Ketua PMI memiliki batasan," ungkap JK saat bertemu sejumlah relawan AMIN di Makassar, Selasa (19/12).

Pernyataan dukungan itu menunjukkan perubahan sikap JK di Pilpres 2024. Pada 10 Oktober 2023, ia menyatakan akan netral dalam pemilihan kali ini.

Meski begitu, dukungan JK terhadap Anies tak begitu mengagetkan publik. Relasi JK dengan Anies diketahui publik secara luas sejak Pilkada DKI Jakarta 2017.

Beberapa tahun setelah pilkada, JK mengaku sebagai orang yang mengusulkan Anies menjadi calon gubernur. Dia yang membawa Anies ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Saya telepon dari New York [Amerika Serikat], karena ada bahayanya, kalau Ahok yang menang, ribut ini dan bisa-bisa kena akibatnya ke Pak Jokowi," ungkap JK di Special Interview with Claudius Boekan, salah satu program kanal YouTube BeritaSatu, 4 Desember 2020.

JK merupakan politikus senior di Partai Golkar. Dia pernah memimpin Golkar pada 2004-2009. Dia juga tiga kali mengikuti pilpres, yaitu 2004, 2009, dan 2014. Dia memenangkan dua di antaranya dan menduduki posisi wakil presiden.

Pengaruh JK dalam politik juga terekam dalam survei Indonesia Political Opinion (IPO) November 2023. Survei itu mencatat 9,6 persen responden akan mengikuti capres yang direkomendasikan JK. Pengaruh JK hanya kalah dari Jokowi (21,6 persen) dan Megawati Soekarnoputri (14,9 persen). JK duduk di posisi ketiga sebagai tokoh yang berpengaruh dalam Pilpres 2024.

Dampak pengaruh dan logistik

Direktur Eksekutif IPO berpendapat JK sengaja turun gunung untuk mendongkrak suara Anies-Cak Imin. Dia yakin sebenarnya JK sudah lama mendukung Anies, tetapi masih merahasiakan pilihannya.

JK, ucapnya, bicara ke publik demi meyakinkan pengikutnya untuk masuk gerbong Anies-Cak Imin. Dengan demikian, calon presiden yang ia jagokan itu akan semakin kuat menjelang pemungutan suara.

"Mungkin karena beliau lihat elektabilitas Anies dirasa tidak cukup signifikan sehingga mau tidak mau harus turun tangan. Ini semata-mata agar kelompok-kelompok yang mengikuti rekomendasi JK berada di kubu Amin," kata Dedi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (20/12).

Dedi yakin kehadiran JK akan menambah kekuatan Amin. Menurutnya, JK adalah tokoh langka yang bisa mempengaruhi pemilih dan pemodal.

Gerbong JK memang tidak sekuat tokoh-tokoh lainnya. Namun, Dedi menyebut JK punya jaringan luas di kalangan pebisnis. Dia menyebut kehadiran JK akan menambah logistik Anies-Cak Imin menjelang pemungutan suara.

"Dari semua tokoh populer di Indonesia, yang punya kelengkapan pengaruh, mampu mempengaruhi pemilih langsung, lalu mampu mempengaruhi pemilih logistik, itu adalah Jusuf Kalla," ujarnya.

Solidkan suara Indonesia timur

Dihubungi terpisah, Peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Jati juga menilai kehadiran JK akan menambah kekuatan Anies-Cak Imin. Pasalnya, JK punya basis massa di Indonesia timur.

Wasisto menilai kandidat presiden lainnya tidak terlalu memprioritaskan suara di Indonesia timur karena jumlahnya kecil. Namun, hal ini justru menjadi peluang Amin setelah JK bergabung.

"Artinya dengan bergabungnya JK di kubu Amin, setidaknya bisa merebut suara pemilih atau ya memungkinkan pemilih di Indonesia timur berpihak ke kubu Amin," kata Wasisto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (21/12).

Wasisto menyoroti perubahan sikap JK dari semula netral menjadi mendukung Anies-Cak Imin. Menurutnya, hal ini merupakan strategi yang menunjukkan kematangan JK dalam politik.

"Sepertinya JK melihat saat ini momentumnya pas. Tentu kalau menegaskan dukungan perlu momentum. Tidak bisa responsif yang justru akan menjadi bumerang," ujar Wasisto.

Golkar akan pecah?

Dukungan JK untuk Anies Baswedan menimbulkan pertanyaan publik soal solidits Partai Golkar. Meski tak lagi menjabat, JK masih menjadi tokoh besar di partai beringin. Sejumlah elite Golkar sudah merespons manuver JK itu. Menurutnya, langkah JK adalah sikap pribadi, bukan dukungan resmi Golkar.

Dedi mengatakan dukungan JK untuk Anies memang lebih didasari hubungan personal. Anies adalah "kader JK" yang juga pernah bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dia yakin JK tidak akan membawa gerbong dari Golkar untuk memilih Anies. Namun, ia melihat potensi pergeseran sejumlah kader Golkar yang selama ini setia ke JK.

"Secara perorangan mungkin saja ada pergerakan (yang ikut mendukung Anies-Cak Imin) di mana kader-kader Golkar yang memang pernah dimentori JK atau loyalis JK," ucap Dedi.

Senada, Wasisto juga melihat dukungan JK tidak akan sepenuhnya menggoyang sikap Golkar mengusung Prabowo-Gibran. Ia tak melihat manuver JK sebagai langkah Golkar bermain dua kaki di Pilpres 2024.

"Sebenarnya di tubuh Golkar juga banyak faksi yang ada. Saya pikir tergantung pada faksi tersebut. Tapi memang di sini kembali ke pilihan masing-masing karena Golkar sudah ke kubu nomor dua," ucapnya.

(dh/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER