BEM UGM Kirim Kajian 300 Halaman untuk Jokowi ke Istana

CNN Indonesia
Kamis, 21 Des 2023 13:52 WIB
BEM KM UGM kirim kajian 300 halaman yang berisi kritik terhadap isu hukum, lingkungan hingga dinasti politik ke Jokowi di Istana.
BEM KM UGM kirim 300 kajian yang berisi isu lingkungan hingga dinasti politik ke Jokowi di Istana. (CNN Indonesia/Tunggul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Eksekutif Mahasiswa-Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengirimkan kajian berisi sederet isu komprehensif setebal 300 halaman ke Istana Kepresidenan untuk Presiden Joko Widodo.

Ketua BEM KM UGM Gielbran M. Noor menjelaskan isu-isu dalam kajian itu telah disusun dan dijadikan bahan argumen pada acara diskusi bertajuk 'Rezim Monarki Sang Alumni Amblesnya Demokrasi Ambruknya Konstitusi dan Kokohnya Politik Dinasti' Jumat (8/12) lalu.

Menghadirkan sejumlah narasumber seperti Haris Azhar, Fatia Maulidiyanti, dan Zainal 'Uceng' Arifin Mochtar, diskusi itu diselenggarakan sebagai wujud kritik terhadap buruknya kualitas demokrasi, penegakan konstitusi, serta isu praktik politik dinasti yang muncul di bawah pemerintahan Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kajian yang telah dijadikan basis argumen, kita berikan langsung ke istana melalui pos. Insya Allah hari ini akan kita serahkan langsung," kata Gielbran saat ditemui di Kopi Lembah UGM, Sleman, DIY, Kamis (21/12).

"Dan hasil kajian bisa diakses melalui akun Instagram BEM-KM UGM. Jadi publik masyarakat bisa melihat secara langsung kajian yang telah kita buat setebal kurang lebih 300 halaman," sambung mahasiswa fakultas peternakan itu.

Gielbran menekankan kajian itu dibuat murni untuk kepentingan umum. Dia menyangkal baik diskusi maupun kritik yang dilontarkan kepada pemerintahan Jokowi ditunggangi atau disebut pesanan pihak-pihak tertentu sebagaimana kabar beredar.

"Tidak ada motif politik praktis apapun, dan tidak terafiliasi oleh kekuatan politik praktis manapun. Karena narasi di luar sana cukup liar, kita dituding terafiliasi dengan partai politik tertentu dan pada kesempatan ini kami sampaikan secara jelas bahwa itu tidaklah benar," tegasnya.

Bukan cuma itu, bahkan Gielbran menyebut jadi sasaran kabar-kabar liar berbau hoaks macam anak calon legislatif, IPK rendah, hingga kena drop out (DO) kampus.

"Bahkan dari UGM sangat koorperatif tidak ada intervensi, tidak dipanggil oleh wakil Rektor untuk perihal agenda diskusi. Jadi jika ada isu saya di drop out itu tidaklah benar," imbuhnya.

Wakil Ketua Bidang Analisis BEM-KM UGM Eugen Mohamad menambahkan, deret isu dalam kajian yang dikirimkan ke istana mencakup 12 bab di dalamnya.

Pembahasannya meliputi isu lingkungan, energi terbarukan, sosial politik, penegakan hukum, juga pendidikan.

"Untuk isunya sebenarnya komperhensif dan sepertinya tidak mungkin kalau saya jelaskan secara detail satu per satu sekarang. Tapi intinya kita coba mengawal di bidang itu," pungkasnya.

Sebelumnya, acara diskusi "Rezim Monarki Sang Alumni Amblesnya Demokrasi Ambruknya Konstitusi dan Kokohnya Politik Dinasti" di kawasan Bundaran UGM itu diwarnai aksi penobatan Jokowi sebagai alumnus UGM paling memalukan.

Gielbran dan jajaran BEM KM UGM juga memasang baliho berwajah Jokowi. Baliho itu berisi pesan kritik kepada Jokowi.

Dalam baliho itu, desain wajah Jokowo terbelah dua. Di sebelah kiri, Jokowi tampak memakai jas dan mahkota. Di sebelah kanan, Jokowi memakai jas almamater UGM dan topi caping.

Baliho berukuran 4x3 meter itu dilengkapi tulisan "BEM KM UGM Presents: Alumnus UGM Paling Memalukan. Mr. Joko Widodo". Ada sekitar tiga hingga empat baliho yang dipasang di luar kampus UGM.

(kum/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER