Ganjar Berkelakar Tanggapi Banyak Baliho Capres-Caleg Lucu Pakai AI
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo turut menyoroti tren penggunaan gambar yang diolah kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk membuat poster dan baliho para calon anggota legislatif hingga calon presiden pada Pemilu 2024.
Di acara Festival Teman Cerita, yang dihadiri kelompok pemilih muda milenial dan Gen Z itu, Ganjar menilai penggunaan AI untuk baliho lucu. Dengan nada berkelakar, dia mengaku tertarik ingin mengikutinya.
"Aku lihat baliho-baliho itu banyak sekali ya sekarang, caleg atau capres ya itu? Bukan, gambarnya itu loh lucu-lucu pakai AI, gitu-gitu ya. Aku juga mau buatlah," seloroh Ganjar di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (21/12).
Ganjar pada kesempatan itu banyak menyorot penggunaan teknologi penggunaan teknologi di era disrupsi digital saat ini, termasuk kemampuan atau skill yang harus dimiliki anak muda.
Menurut Ganjar, pemuda yang diisi kelompok milenial dan Gen Z harus memiliki kemampuan tiga kemampuan utama: berpikir kritis, berpikir kreatif, dan adaptif. Menurutnya, kemampuan tersebut juga harus dimiliki pegawai negeri sipil ke depan.
"Ada top tiga skill untuk SDM yang berdasarkan global. Kita butuh sekarang analytical thinking, creative thinking, resilience and flexibility, and agility. Jadi yang seperti ini yang dibutuhkan," kata eks Gubernur Jawa Tengah itu.
Saat ini, lanjut Ganjar, Indonesia masuk sebagai negara dengan pengguna Tiktok terbesar kedua di dunia setelah Amerika. Namun, menurut Ganjar, sebagai digital native, kondisi itu harusnya bisa dimanfaatkan untuk membuka peluang.
Ganjar mencontohkan, anak muda misalnya bisa berjual secara online, menulis, hingga desain. Artinya, kata dia, ada banyak kesempatan yang bisa dilakukan anak muda saat ini.
"Artinya banyak cara dan kesempatan yang kita gunakan dalam situasi perubahan yang terdisrupsi yang luar biasa ini," kata Ganjar.
Atiqoh Ganjar sepakat dengan Mahfud soal korupsi dan istri
Sehari sebelumnya di kota terpisah, istri Ganjar, Siti Atiqoh Supriyanti mengaku setuju dengan pernyataan Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD yang menyebut banyak suami terjerat korupsi karena tuntutan istri.
"Mungkin [suami korupsi karena tuntutan istri] salah satu ya, mungkin banyak faktor," kata Atiqoh, usai menghadiri pengajian akbar di DBL Arena, Surabaya, Rabu (20/12).
Namun menurut Atiqoh, hal itu cuma salah satu faktor. Ia mengatakan, yang paling penting dalam upaya mencegah korupsi adalah menjaga gaya hidup tetap sederhana.
"Tapi kalau kita biasa hidup sederhana, kita bukan membeli sesuatu berdasarkan keinginan atau kebutuhan itu akan menekan [potensi korupsi] tentu," ucapnya.
Dengan memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan, menurut Atiqoh, hal itu bisa jadi benteng keluarga dari perilaku korupsi.
"Hidup sederhana akan bisa jadi benteng bagi keluarga untuk tidak melakukan hal-hal seperti itu ya," ujarnya.