Pemimpin Misa Natal Pontifikal Gereja Katedral Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo menyinggung soal penyelesaian tengkes atau stunting di Indonesia. Menurutnya, memberantas stunting tidak semudah memberi makanan kepada anak-anak.
Ia menyebut ada temuan banyak orang tua yang justru sengaja membiarkan anak mereka stunting agar mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata tidak sedikit dalam temuan itu, keluarga yang sengaja tidak memberikan bantuan makanan yang harusnya untuk anak stunting. Alasannya kalau anak-anak tetap stunting bansosnya tetap bisa diterima," kata Kardinal Suharyo saat menyampaikan konferensi pers yang digelar luring dan bisa disaksikan di YouTube Komsos Katedral Jakarta, Senin (25/12).
Suharyo menuturkan bantuan yang diterima justru malah dikonsumsi orang lain. Baik itu orang tua maupun kerabat dekat.
Maka, kata dia, penyelesaian stunting sebaiknya juga dilakukan melalui pendampingan dan edukasi terhadap para orang tua.
"Jadi masalahnya bukan cuma memberi makan tapi pendidikan dan pembinaan," kata dia.
Angka stunting di Indonesia memang masih tergolong tinggi. Merujuk data dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) saat ini ada 21 juta warga Indonesia yang kekurangan gizi dan 21,6 persen anak mengalami stunting.
Hal ini berarti ada 7 persen orang dari keseluruhan populasi yang mengalami kekurangan gizi.
(tst/tsa)