Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menjelaskan perihal lahan yang disinggung Anies Baswedan di debat kedua capres, Minggu (7/1) kemarin.
Ia menekankan lahan seluas ratusan ribu hektare itu merupakan tanah hak guna usaha (HGU) yang digunakan untuk proyek lumbung pangan atau food estate.
"Saya sampaikan ke bapak presiden, bapak presiden kalau lahan ini dibutuhkan untuk lumbung pangan bangsa Indonesia, pakai lahan HGU saya, gunakan! saya siap! dan kita sedang menggarap itu," kata Prabowo pada acara Konsolidasi relawan Prabowo-Gibran di GOR Remaja, Riau, Selasa (9/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo bercerita semua itu bermula sekitar tiga tahun lalu. Ia ditugaskan menggarap proyek food estate untuk mengantisipasi krisis pangan.
Saat itu, Prabowo mengajukan lahan HGU yang ia kuasai untuk proyek food estate tersebut. Ia mengaku telah menguasai tanah HGU itu sebelum ia menjabat sebagai Menhan.
"Padahal Pak Jokowi ada, saya di istana 2,5 tahun yang lalu saya sudah serahkan tanah itu kepada negara," ucap dia.
Prabowo pun kembali mengklarifikasi Anies soal luas lahan tersebut. Prabowo mengatakan data Anies salah.
Ia menilai Anies berniat untuk menghasut rakyat jadi membencinya.
"Kemarin juga salah-salah mulu itu, bukan 343 ribu hektare bukan, mendekati 500 ribu hektare. Dia mau ejek, mau menghasut, dia mau bikin rakyat benci sama saya," ujarnya.
Pada debat ketiga capres kemarin, Anies menyinggung lahan Prabowo yang mencapai 340 ribu hektare. Ia membandingkannya dengan separuh prajurit TNI yang belum memiliki rumah dinas.
Juru Bicara Timnas AMIN Billy David membantah Anies menyerang secara personal pada debat ketiga kemarin.
Billy menyebut pernyataan Anies termasuk soal data tanah Prabowo masih sesuai dengan aturan dan batasan. Selain itu, ia menyebut apa yang disampaikan Anies juga masih sesuai dengan substansi materi debat ketiga.
(mnf/wis)