Debit air di Curug Batu Templek Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat meningkat. Air lumpur mengalir deras dari tebing curug.
Menurut video yang viral di media sosial, disebutkan banjir lumpur terjadi di kawasan tersebut. Kapolsek Cimenyan Kompol Nanang Heru mengatakan memang air lumpur mengalir deras di curug, tetapi tak menyebabkan banjir ke pemukiman warga.
"Iya, debit air naik," ujar Nanang dikutip dari detikJabar, Rabu (10/1).
Ia juga mengatakan tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut. Menurut Nanang, setelah dicek, situasi di Desa Cikadut aman.
Adapun berdasarkan pantauan detikJabar di lokasi Rabu sore, sekitar Pukul 16.00 WIB debit air di Curug Batu Templek sudah normal.
Debit air meningkat di saat kawasan hulu diguyur hujan. Selain itu, aliran air di air terjun itu masih mengalir ke aliran sungai yang ada di bawahnya.
"Sebenarnya bukan banjir (lumpur) tapi debit air meningkat kalau hujan terutama terjadi di wilayah Desa Mekarmanik," kata Kanit Binmas Polsek Cimenyan IPTU Taryo.
Taryo menjelaskan air yang mengalir itu berwarna cokelat karena di kawasan hulu sugai terdapat lahan pertanian. Ia mengimbau kepada masyarakat tidak resah. Taryo memastikan bahwa kondisi Curug Batu Templek aman.
Hal serupa juga dikatakan salah satu penjaga warung, Diki (51). Menurutnya, derasnya aliran air di Curug Batu Templek sudah biasa saat hujan.
"Ini sudah biasa, kalau musim hujan debit air lebih besar. Kalau musim hujan, di sini enggak hujan dan di atas udah gelap, tahu-tahu debit airnya gede banget. Udah biasa setiap tahun. Benar video itu di sini, lokasi di sini dan kalau lagi besar penampakannya seperti itu," kata Diki.
Pengelola Batu Templek, Yayan Sofyan, mengatakan aliran air yang deras tersebut tidak menimbulkan banjir bandang. Menurutnya, area di sekitar aliran tersebut masih terbilang aman.
"Kalau musim hujan memang agak besar (debit airnya). Tapi tidak sampai banjir bandang, longsor, dan lain-lain. Soalnya sampai sekarang gak ada air yang limpas ke jalan raya hingga ke kebun warga," kata Yayan.
Baca selengkapnya di sini.
(tim/tsa)