Dewas soal Pungli di Rutan KPK: Setor Uang untuk Fasilitas Tambahan

CNN Indonesia
Jumat, 12 Jan 2024 12:07 WIB
Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris mengatakan modus pegawai KPK yang terlibat kasus pungli rutan yakni memberi fasilitas tambahan ke tahanan yang menyetor uang.
Ilustrasi. Modus pegawai KPK yang terlibat kasus pungli rutan yakni memberi fasilitas tambahan ke tahanan yang menyetor uang. (CNN Indonesia/Taufik Hidayatullah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dewan Pengawas (Dewas) KPK mengungkap modus yang diduga dilakukan pegawai KPK saat melakukan praktik pungutan liar (pungli) di rutan.

Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris mengatakan para pegawai itu memberi fasilitas tambahan ke tahanan yang menyetor uang.

"Uang itu supaya yang tadi-tadi itu bisa dilakukan. Untuk menikmati fasilitas tambahan, itu kompensasinya," kata Syamsuddin di Gedung Dewas KPK, Jumat (12/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan besaran uang yang diterima pegawai KPK senilai puluhan hingga ratusan juta dari para tahanan. Besaran itu tergantung posisi masing-masing.

"Ada ratusan juta, ada yang hanya jutaan, ada puluhan juta. Beda-beda sesuai dengan itunya, posisinya," kata dia.

Syamsuddin mengatakan 93 pegawai KPK yang terlibat dalam dugaan pungli ini dalam waktu dekat akan menjalani sidang etik.

"Mudah-mudahan minggu depan. Kalau enggak bulan ini lah, pasti bulan ini," kata dia

Terpisah, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan pihaknya telah memeriksa sekitar 190 orang dalam proses penyelidikan terkait dugaan pungli tersebut. Ratusan orang itu terdiri dari pegawai KPK dan pihak luar.

Ia mengatakan KPK masih memetakan peranan pihak-pihak yang diduga terlibat.

"Nanti kalau ada unsur pidananya, ada unsur niat dari awal dia ingin memeras atau mengambil keuntungan dari para tahanan KPK, nah itukan sudah masuk unsur pidana," kata Alex.

Dugaan pungli di Rutan KPK kali pertama dibongkar oleh Dewas KPK. Dewas melaporkan temuan tersebut kepada pimpinan KPK lantaran hanya bisa menangani kasus etik pegawai Lembaga Antirasuah saja.

(yoa/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER