Kemenkes Temukan 9 Kasus Polio Anak Tanpa Gejala di Madura
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengidentifikasi sembilan kasus polio pada anak di Sampang, Madura, Jawa Timur. Namun, sembilan kasus polio anak itu dilaporkan tanpa gejala lumpuh layuh.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan sembilan kasus polio itu ditemukan berdasarkan surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) terhadap 30 anak setelah adanya temuan dua kasus lumpuh layuh di Madura.
"Di Sampang ada sembilan kasus ya, sembilan anak itu yang positif. Sekalipun mereka belum ada gejala, itu coba diintervensi dengan imunisasi tambahan," kata Maxi dalam acara daring, Jumat (12/1).
Saat ini, Kemenkes juga masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari kasus lumpuh layuh yang ditemukan di Klaten, Jawa Tengah. Kemenkes pun terus melakukan surveilans Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) dan AFP untuk mencegah kemungkinan temuan kasus baru yang fatal.
"Surveilans AFP yang terus memantau, sehingga apabila ada kasus lumpuh layuh langsung dilaporkan," ujar dia.
Maxi menuturkan kemunculan kasus polio dilatarbelakangi sejumlah kondisi. Salah satunya cakupan imunisasi rendah, baik untuk pemberian polio tetes (OPV) 4 maupun polio suntik (IPV) 1.
Selain itu, mayoritas anak yang menderita polio tertular melalui lingkungan tercemar tinja yang mengandung virus polio. Sebab, virus polio dapat bertahan hidup selama beberapa waktu dalam air dan tanah.
"Perilaku buang air besar (BAB) sembarangan berpengaruh pada penyebaran polio," katanya.
(khr/tsa)