AHY juga memastikan Demokrat akan memperjuangkan anggaran wajib, untuk sektor kesehatan, minimal 5 persen dari APBN.
Demokrat, kata AHY, akan berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dengan cara membangun sistem kesehatan terpadu secara nasional, melalui peningkatan kapasitas dan kesejahteraan dokter, dan tenaga kesehatan. Kemudian pembangunan Rumah Sakit dan Puskesmas di wilayah tertinggal, terdalam, dan terluar (3T).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, AHY juga berjanji Demokrat akan berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia yang unggul.
Salah satu caranya dengan pembangunan kapasitas dan karakter bangsa, yang terintegrasi antara pendidikan formal di sekolah, dengan pendidikan informal di lingkungan keluarga dan masyarakat.
AHY mengungkapkan alasan Demokrat akhirnya mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka karena diperlakukan dengan tidak baik oleh koalisi sebelumnya.
"Ini terjadi karena perlakuan kepada Partai Demokrat yang sungguh tidak mengindahkan nilai-nilai moral dan etika yang sepatutnya," ucap AHY saat berpidato dengan tema Kesejahteraan untuk Semua di Hotel El Royale, Bandung, Jawa Barat yang disiarkan CNN Indonesia, Jumat (12/11).
Sebelum mendukung Prabowo-Gibran, Demokrat merupakan partai pengusung Anies Baswedan bersama PKS dan NasDem. Lalu memutuskan keluar usai Anies dan NasDem bekerja sama dengan PKB dan menjadikan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.
AHY juga yakin masyarakat mengetahui dan memahami mengapa Demokrat kini mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Lihat Juga : |
AHY melihat saat ini ada fenomena masyarakat takut berpendapat di publik. Menurutnya, tak sedikit pihak saling lapor karena tersinggung dengan pendapat yang berbeda.
"Ada fenomena di kalangan masyarakat yang semakin merasa takut untuk berpendapat. Siapapun yang merasa lebih kuat, ada kecenderungan untuk menekan yang lemah," kata AHY.
Dia berpendapat, kondisi itu diperparah dengan maraknya hoaks dan ujaran kebencian. AHY menilai apabila kondisi itu dibiarkan, maka bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk.
(yla/end)