Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid menegaskan bahwa silaturahmi oleh Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dengan kepala desa se-Maluku adalah dalam konteks mendengar aspirasi dari tokoh-tokoh adat daerah.
Nusron mengatakan bahwa status tokoh yang datang adalah Raja atau pemimpin adat, dan juga mengimbau semua pihak agar menghargai konteks adat istiadat tersebut.
"Ada petuah Jawa yang menyatakan 'deso mowo coro, negoro mowo toto'. Artinya setiap wilayah memiliki cara dan adat istiadat-nya masing-masing. Ini harus dihargai," kata Nusron Wahid dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia, (Sabtu, 13/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang namanya Raja itu pemimpin adat. Dalam konteks silaturahmi di Maluku, para Raja itu hadir sebagai pemimpin adat. Tolong jangan dicampurkan dengan hal lain." lanjutnya.
Menurut Nusron, konteks adat istiadat ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, terutama untuk wilayah Maluku.
"Sejak dulu, Maluku dikenal sebagai negeri para Raja. Bahkan sebelum ada pembagian wilayah jadi desa-desa. Kalau Raja hanya dianggap sebagai kepala desa, berati tidak menghargai local wisdom, tidak menghargai adat istiadat setempat," kata politisi Partai Golkar tersebut.
Nusron juga mengklaim sama sekali tidak dilakukan pembahasan terkait kebijakan ataupun dukungan terkait dengan desa dalam ajang pada Senin lalu (8/1) tersebut
"Para Raja juga bertemu dalam kapasitasnya sebagai raja adat. Bicara tentang kearifan loka Malukul, tentang keterwakilan suku Maluku dalam pembangunan Indonesia, serta permasalahan hak adat," katnanya.
Nusron juga menegaskan bahwa kalaupun ada pernyataan dukungan setelah acara adalah sebagai Raja dalam konteks adat Maluku.
"Sekali lagi tolong dihargai adat istiadat setempat, hargai adat istiadat di Maluku," kata Nusron.
Sebelumnya, Bawslu Maluku menyatakan sedang mengusut dugaaan pelanggaran Pemilu saat Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat bersilaturahmi dengan kepala desa se-Maluku di hotel Swiss-Bel Ambon pada Senin(8/1).