Sejumlah jenderal Purnawirawan TNI-Polri diduga diintimidasi saat akan menghadiri deklarasi dukungan untuk capres-cawapres nomor urut 1, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di DBL Arena, Surabaya.
Hal ini diungkap Ganjar usai mendapat dukungan dari pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN), serta purnawirawan TNI dan Polri se-Jawa Timur.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi saya mendengar cerita ada yang [dapat intimidasi] 'enggak usah datang Pak', sudah disampaikan kepada saya, 'Bung enggak usah datang'," kata Ganjar di sela deklarasi, Sabtu (13/1).
Namun, kata Ganjar, para pensiunan jenderal TNI-Polri itu tetap berani dan tak gentar. Akhirnya, mereka pun hadir saat deklarasi dan memberikan dukungan kepadanya.
"Luar biasa, TNI-Polri dididik, dilatih untuk berani, maka kalau cuma intimidasi seperti itu enggak ada yang takut, maka datanglah mereka semua ke sini," ucapnya.
Namun ia tak mengungkap secara detail jenderal purnawirawan TNI-Polri siapa yang mengalami tekanan itu. Begitu juga soal pelaku intimidasinya.
Lebih lanjut, dukungan para purnawirawan jenderal ini, kata dia, sekaligus untuk menangkal tekanan dan intimidasi itu. Pasalnya, pensiunan TNI-Polri ini sudah punya pengalaman menghadapi ancaman.
"Beliau-beliau ini punya pengalaman di birokrasi yang panjang di masing-masing bidangnya, tahu bagaimana cara mengantisipasi," katanya.
"Dan kami perlu berkolaborasi, sehingga kita bisa melakukan cara-cara yang benar, sekali lagi dengan cara-cara yang benar. Kalau mereka menekan, kami juga akan melawan dengan cara yang benar," lanjut Ganjar.
Saat ini, kata Ganjar, pihaknya pun sedang menyiapkan tenaga, kekuatan dan soliditas untuk mengurus tekanan atau intimidasi sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku.
"Menurut saya, itu yang bikin kita tidak pernah gentar karena ada Ganjar, dan tidak pernah takut karena ada Mahfud," katanya.