Sebanyak 139 anggota perguruan pencak silat ditangkap di Surabaya, Senin (15/1). Mereka diduga bakal rusuh buntut peristiwa pengeroyokan yang terjadi di Jalan Tunjungan di hari sebelumnya.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi mengatakan penangkapan itu terjadi saat aparat kepolisian melakukan patroli dan penyekatan mengantisipasi serangan balasan.
"Patroli gabungan rayon melaksanakan penyekatan di batas Surabaya, guna mengantisipasi konvoi kelompok perguruan silat," kata Haryoko, saat dikonfirmasi, Selasa (16/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas menemukan sebanyak 139 pemuda tengah berkumpul di lapangan AURI, Jalan Banyuurip. Ratusan orang itu mengaku berasal dari salah satu perguruan silat di Surabaya.
Sebanyak 139 anggota silat tersebut lantas dibawa ke Mapolresta Sidoarjo, termasuk 66 sepeda motornya. Mereka dimintai keterangan terkait rencana konvoi.
"Untuk sementara, para pemuda kita bawa ke Polrestabes Surabaya ini untuk mendapatkan pembinaan, serta dilakukan pemeriksaan terkait tujuan kegiatan Kopdar di Banyuurip," ujarnya.
Para pendekar silat itu diperbolehkan pulang, asal harus dijemput oleh orang tua atau keluarga masing-masing serta didampingi Bhabinkamtibmas setempat.
"Sedangkan untuk 66 Kendaraan sepeda motor diamankan di Satpas Colombo Surabaya. Untuk diperiksa Satuan Lalu Lintas terkait kelengkapan dan digunakan sesuai aturan atau tidak," ucapnya.
Haryoko mengungkapkan bahwa aparat kepolisian akan terus menggelar patroli dan penyekatan di perbatasan. Hal tersebut untuk mengantisipasi konvoi pencak silat masuk ke Surabaya.
"Patroli gabungan antisipasi konvoi kelompok perguruan silat atau potensi gangguan kamtibmas lainnya akan terus digelar. Sehingga Surabaya aman dan kondusif," tutupnya.
Peristiwa pengeroyokan bermula ketika segerombolan pemuda berpakaian serba hitam tengah memukuli seseorang, di Jalan Tunjungan Surabaya.
"Menurut keterangan saksi di lokasi sebelumnya berjalan di Gubernur Suryo, tiba-tiba sekitar 100 orang gerombolan muda-mudi tidak dikenal melakukan pengeroyokan, kronologi yang sama juga terjadi di Jalan Tunjungan," tulis @call112surabaya milik Pemkot Surabaya.
Kapolsek Genteng, Kompol Bayu Halim Nugroho mengatakan pengeroyokan itu terjadi di Jalan Tunjungan, Minggu (14/1), malam.
"Saya dapat laporan itu satu lokasi di Jalan Tunjungan yang ada korban itu. Kejadian 23.20 WIB, memang kejadian itu korbannya ada dua," kata Bayu.
Bayu menyebut gerombolan itu merupakan anggota perguruan silat yang tengah melakukan konvoi. Aparat kepolisian menduga pengeroyokan menyasar korbannya secara acak.
"Narasi dari korban ini menyampaikan ya mereka enggak tahu apa-apa. Mereka lagi nongkrong santai, enggak ngerti, karena sistemnya random jadi kelompok perguruan silat ini mencari gara-gara," kata dia.