Khofifah Temui Ma'ruf Amin, Minta Doa Kelancaran Harlah Muslimat NU
Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kediaman resmi Wapres, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/1).
Khofifah datang untuk mengundang Wapres menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama GBK, Jakarta, Sabtu (20/1).
"Alhamdulillah, kami diterima oleh Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia dan kami pada dasarnya sowan (beraudiensi) kepada beliau bersama jajaran panitia HUT 101 Nahdlatul Ulama dan 78 Muslimat NU," tutur Khofifah dalam keterangan resmi yang diterbitkan Setwapres.
Khofifah menjelaskan acara itu akan dihadiri oleh lebih dari 150 ribu jamaah Muslimat NU. Meski sudah mengundangnya, Wapres tidak dapat hadir karena pada saat yang bersamaan telah terjadwal melakukan kunjungan kerja di Jatim.
"Tapi bahwa konfirmasi dari beliau, beliau pada saat yang sama sudah ada tugas kunjungan kerja di Jawa Timur, maka kami mohon doa kepada beliau, dan beliau berkenan memimpin doa untuk kami semua untuk kelancaran kegiatan pada HUT Nahdlatul Ulama ke 101 dan HUT Muslimat NU yang ke-78," kata dia.
Lebih jauh, Gubernur Jawa Timur itu menuturkan bahwa topik lain yang dibahas dengan Wapres adalah tentang pengembangan perguruan tinggi di lingkungan NU.
"Ada 184 perguruan tinggi di lingkungan NU, tentu semua membutuhkan penanganan dengan manajemen yang sangat baik, dan itu menjadi PR bagi NU memasuki abad kedua ini," ujarnya.
Tidak hanya itu, sebut Khofifah, ia juga melaporkan tugasnya sebagai Gubernur Jatim, di antaranya perkembangan industri halal di wilayah Jatim.
"Tanggal 8 Januari yang lalu, saya diterima oleh tim Direktur Islamic Development Bank (IDB) dan insya Allah tanggal 22 Januari [atau] Senin besok akan ada penandatangan MoU antara IDB dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait dengan industri halal di Jawa Timur," sebutnya.
Khofifah pun berharap MoU ini akan menjadi titik koneksi (hub) sekaligus payung bersama dalam upaya pengembangan industri halal di Indonesia. Sehingga, provinsi lain khususnya yang memiliki lini-lini usaha pengembangan industri halal dapat turut bergabung.
"Saya rasa ini akan menjadi pintu masuk bersama-sama [untuk] mengembangkan dan menguatkan industri halal di Indonesia," kata dia.
(rzr/pmg)