Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo sepakat agar alat peraga kampanye (APK) yang merusak estetika dan tak sesuai aturan ditertibkan.
Ganjar sekaligus merespons APK yang telah menyebabkan korban kecelakaan dua orang lansia di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (17/1) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya setuju kalau dibersihkan. Dibersihkan, diatur, dibatasi, dan kasih tempat. Tidak semua nempel di tempat-tempat yang mungkin secara pemandangan estetika tidak bagus," ucap Ganjar di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (19/1).
Ganjar mengajak semua pihak menertibkan APK-nya masing-masing jika memang tak sesuai aturan. Politikus PDIP itu juga mengingatkan kepada para pendukungnya agar tak memasang baliho sembarangan.
"Yuk kita semua yang punya atribut kita perbaiki. Saya juga menyampaikan kepada pendukung Ganjar-Mahfud diperbaiki dong. Ini tidak mudah tapi harus kita lakukan," kata Ganjar.
Sepasang lansia bernama Salim (68) dan istrinya Oon (61) menjadi korban kecelakaan tunggal akibat tersangkut bendera partai politik saat melintas di flyover Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Akibat kecelakaan itu, Salim dan Oon harus dilarikan ke RSUD Mampang. Salim mendapatkan 12 jahitan di bagian pipi sebelah kanan. Sementara istrinya mengalami patah tulang di bagian kaki kirinya.
Terpisah, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan jajarannya bakal menertibkan sendiri alat peraga kampanye (APK) yang melanggar aturan.
Bawaslu, kata Bagja, akan bekerja sama dengan Satpol PP untuk menertibkan APK yang melanggar ketentuan. Namun, jika Satpol PP tidak berkenan, Bawaslu bakal menertibkan sendiri.
"Jika Satpol PP tidak mau, ya terpaksa kami turunkan. Nanti teman-teman tanya, masyarakat tanya, kok (APK) tidak diturunkan padahal salah, ya akhirnya kami turunkan," katanya, Rabu (18/1).
(fra/thr/fra)