Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan perubahan nama puluhan halte Transjakarta dilakukan tanpa komunikasi dengan pihaknya.
Prasetyo menyayangkan perubahan nama halte milik PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) itu. Pasalnya, pergantian nama halte dilakukan tanpa diiringi sosialisasi kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berencana memanggil jajaran direksi PT Transjakarta. Sebab, pergantian nama itu banyak dikeluhkan para pengguna layanan transportasi tersebut.
"Ya, itu enggak ada komunikasi dengan DPRD. Nanti saya panggil untuk klarifikasi," ujar Prasetyo dalam keterangan tertulis, Jumat (19/1).
Prasetyo juga meminta PT Transjakarta berkoordinasi terlebih dahulu dengan DPRD DKI apabila ingin mengubah nama halte. Apalagi perubahan nama halte itu mempengaruhi aktivitas masyarakat pengguna.
Menurutnya, pengguna bus Transjakarta selama ini sudah familiar dengan nama halte yang lama sebagai patokan untuk naik dan turun dari kendaraan.
"Ya, harusnya disosialisasikan, ngobrol sama dewan, tupoksinya Komisi B. Ajak berunding, nanti Komisi B lapor ke ketua dewan untuk memutuskan apakah layak atau tidak," tutur dia.
Sebelumnya, Direktur Pelayanan dan Bisnis Transjakarta Fadly Hasan mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para pelanggan terkait dengan perubahan nama halte. Sosialisasi itu dilakukan melalui media dan roadshow terhadap komunitas dan lembaga.
Bahkan, Transjakarta juga melibatkan banyak komunitas sebelum memutuskan mengubah nama sejumlah halte.
Transjakarta mengubah nama halte yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Setidaknya ada 13 koridor yang terdiri dari puluhan halte Transjakarta kini berubah nama.
(lna/pmg)