Rais Aam NU: Barang Siapa Hina Presiden-Wapres, Allah Akan Membalasnya

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Jan 2024 13:02 WIB
Rais Aam PBNU mengingatkan untuk tidak meremehkan pemimpin, terutama hina presiden dan wakil presiden. Semua disebut akan ada balasan dari Allah.
Rais Aam PBNU mengingatkan untuk tidak meremehkan pemimpin, terutama hina presiden dan wakil presiden. Semua disebut akan ada balasan dari Allah. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar mengingatkan warga NU untuk tidak menghina Presiden dan Wakil Presiden. Ia menegaskan Allah SWT akan memberikan manusia yang memuliakan para pemimpin dengan kemuliaan.

"Barang siapa yang memuliakan para pemimpin dalam segala lapisan, maka Allah akan memuliakan," kata KH Miftachul ketika hadir di Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (20/1).

"Barang siapa yang menghinakan Presiden dan Wakil Presiden, mereka meremehkan semuanya pimpinan organisasi, Allah akan membalasnya."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Miftachul menegaskan sangat penting menaati dan mendengarkan keputusan para pemimpin, baik di level organisasi maupun pemimpin negara. Ia pun menegaskan mengatakan ketaatan kepada pemimpin merupakan nilai penting bagi kader-kader NU.

"Karena itu, saya minta ke jajaran NU, mari berikan ketaatan. Karena memang NU Bukan karena pimpinan ini minta ditaati, minta disembah-sembah. Ketaatan anda itu modal dan pertanda kalian kader-kader NU, kader-kader ahlusunnah wal jamaah," kata dia.

Miftachul juga menilai rakyat harus sabar jika menerima hal-hal yang kurang enak terhadap pemimpin.

"Dan manakala kalian menerima hal-hal yang tidak mengenakkan, mungkin merasa dinomorduakan, jangan melawan, jangan demo, sabar, kata Rasulullah SAW," kata dia.

[Gambas:Video CNN]



Tak hanya itu, Miftachul berpendapat Allah SWT akan memberikan siksaan bagi mereka yang hobi buat viral atau menyebarluaskan berita-berita tak valid. Ia mengatakan siksaan itu dapat diterima di dunia maupun akhirat.

Baginya, paham NU selalu menyimpan rahasia saudaranya dan tak mudah untuk menyebarkan kabar-kabar yang tak valid.

"Karena NU ini akan menyimpan rahasia saudaranya. Dia tak mudah sebarkan apalagi tak valid dan tak disertai tabayun dan klarifikasi, langsung di sebarkan. Ini bukan paham-paham kita. Sepertinya ini sudah ketularan penyakit-penyakit kelompok-kelompok yang beraliran keras," kata dia.

Penghinaan kepada presiden dan wakil presiden kerap menuai perdebatan. Ada pihak yang sepakat hal ini diatur dalam UU karena menganggap presiden jadi bagian simbol negara. Namun tak sedikit juga yang menyatakan presiden adalah jabatan bukan personal.

Jika diatur soal penghinaan pada presiden, dikhawatirkan pasalnya bisa jadi pasal karet untuk membungkam kritik dan lawan politik. 

(rzr/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER