Polisi Dalami Unsur Kelalaian Insiden Tembok SPBU Roboh Maut di Tebet

CNN Indonesia
Selasa, 23 Jan 2024 03:41 WIB
Sejumlah warga mengamati tembok yang roboh di Jalan Tebet Timur Dalam, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi bakal mendalami soal dugaan kelalaian dalam insiden tembok SPBU yang roboh dan menyebabkan tiga orang tewas di Tebet, Jakarta Selatan.

Kapolsek Tebet Kompol Murodih mengatakan dari hasil pendalaman sementara diduga konstruksi bagian bawah tembok itu kurang kuat.

Selain itu, berdasarkan pemeriksaan sementara diketahui tembok juga sudah dalam posisi miring sejak beberapa waktu lalu.

"Kalau dilihat dari posisi tembok itu cukup tinggi, pagar dengan tinggi 4 meter kondisinya mungkin juga di bawahnya kurang kuat. Jadinya itu lah menimbulkan jadinya seperti itu (roboh), dan ada kemiringan, yang tersisa aja masih ada kemiringan," kata Murodih kepada wartawan, Senin (22/1).

Atas dasar itu, Murodih menyebut pihaknya akan mendalami apakah ada unsur kelalaian di balik insiden tersebut. Murodih menyampaikan proses penyelidikan masih terus dilakukan hingga saat ini.

"Kalau dia miring berarti itu suatu kelalaian yang harusnya diperbaiki, karena kondisi bangunannya ngga normal. Seperti tembok yang lain kan lurus, biasa, kalau ini kan mungkin ada kemiringan kan ngga normal, harusnya diperbaiki," ucap dia.

Sebelumnya, tembok SPBU roboh dan menimpa warung kecil milik warga yang berada di sampingnya di Jalan Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1). Insiden itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan satu orang lainnya mengalami luka berat.

Tiga korban meninggal dunia yakni Ami Kusuma Dewi (35), Sumedi Riyanto (80), Ibu Thio (74). Sementara satu korban lainnya mengalami luka berat, Muhammad Fabian (8).

Berdasarkan keterangan tertulis BPBD DKI, dengan mengutip keterangan warga, tembok SPBU sudah retak serta saat kejadian ada angin kencang, sehingga mengakibatkan tembok roboh ke arah Warung di samping tembok.

Polisi pun turun tangan untuk menyelidiki peristiwa tersebut. Mulai dari memeriksa para saksi hingga melibatkan tim puslabfor Polri.

"Kami akan terus gali informasi seputar fakta peristiwa atau situasi sebelum peristiwa terjadi," ucap Wakasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi kepada wartawan.

(dis/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK