Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, menilai pilihan kata dan bahasa tubuh Gibran saat debat tampak kurang menghargai kedua kompetitornya, baik Muhaimin Iskandar maupun Mahfud MD.
"Sejumlah kata atau pilihan diksi dan gesturnya pada saat debat berlangsung sama sekali sudah tidak menghargai dua debater lainnya, Mahfud dan Cak Imin," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/1).
Menurutnya, hal tersebut bisa berdampak negatif, karena bisa menurunkan elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 2 tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, dia melanjutkan, tidak sedikit pihak yang juga merasa kecewa dengan pertanyaan yang diajukan Gibran sebagai pertanyaan yang tidak relevan.
Emrus pun memberikan contoh saat itu Gibran bertanya tentang Greenflation. Pertanyaan ini kemudian dijawab Mahfud MD dengan menjelaskan soal inflasi hijau, ekonomi sirkular.
Namun, jawaban ini kemudian dianggap Gibran sebagai jawaban yang tidak tepat. Gibran lalu menjelaskan Greenflation dengan mengacu pada gerakan rompi kuning yang terjadi di Prancis beberapa tahun lalu.
Mahfud pun menanggapi dengan mengkritik penjelasan Gibran sebagai suatu yang tidak masuk akal.
"Ini tidak benar, membuat-buat hal yang tidak ada, menghubungkan sesuatu yang tidak ada kaitannya," kata Mahfud.
Mahfud pun memutuskan untuk mengakhiri sesi tanya jawab ini dan menyerahkannya ke moderator karena merasa pertanyaan Gibran tidak jelas dan tidak perlu dijawab.
Sebelumnya, hasil survei dari Charta Politika menunjukkan bahwa capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengalami kenaikan dan berpeluang lolos ke putaran kedua.
"Dari survei, kita pastikan lolos, pertama Prabowo-Gibran. Selanjutnya, kita lihat peluangnya Ganjar-Mahfud," kata peneliti Charta Politika, Nachrudin, di Jakarta, Minggu (21/1).
Dalam hasil survei periode 4-11 Januari 2024 tersebut, Prabowo-Gibran mendapatkan elektabilitas tertinggi sebesar 42,2 persen. Sementara itu, Ganjar-Mahfud menempati posisi kedua dengan 28 persen, dan Anies-Muhaimin di posisi terakhir 26,7 persen.
"Sangat memungkinkan Pak Ganjar-Mahfud masuk putaran kedua. Elektabilitas capres cawapres nomor urut 3 itu naik karena hasil debat ketiga beberapa waktu lalu, " katanya.
Survei Charta Politika pada periode 4-11 Januari 2024 tersebut diikuti oleh masyarakat Indonesia yang berusia 17 tahun, atau sudah punya hak untuk memilih. Total responden sebanyak 1.220 responden dan tingkat margin of error berada di angka 2,82 persen.
(rir)