Sudirman Said Yakin Jokowi Memihak Prabowo-Gibran: Putranya di Sana

CNN Indonesia
Rabu, 24 Jan 2024 17:50 WIB
Petinggi Timnas AMIN Sudirman Said mengatakan Presiden Jokowi kemungkinan besar memihak Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Co-captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Sudirman Said yakin Presiden Joko Widodo akan condong mendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Sudirman mengatakan itu karena Gibran adalah putra sulung Jokowi. Hal ini ia sampaikan merespons ucapan Jokowi yang belakangan menegaskan seorang presiden boleh berkampanye dan memihak salah satu paslon di Pilpres 2024.

"Memang mau tidak mau kan terlihat pak presiden condong pada satu calon, kalau mau lebih terus terang putranya ikut menjadi bagian dari kontestasi dan pasti arahnya ke sana," kata Sudirman di Posko Pemenangan AMIN di kawasan Jalan Brawijaya, Jakarta, Rabu (24/1).

Sudirman menilai publik mungkin bisa agak menerima jika Gibran tak maju sebagai cawapres atau maju tanpa melalui cara mengubah undang-undang lewat Mahkamah Konstitusi. Namun, ia menilai cara Gibran maju sebagai cawapres menggunakan gara-gara yang dipaksakan.

"Dan ini terus di terobos sehingga hasilkan kita ingatkan ada soal etik dalam pencalonan, kedua ini makin hari makin ada penurunan norma demi capai tujuan, yang tujuannya adalah untuk kepentingan keluarga,"kata dia.

Sudirman menganggap Jokowi pun tak konsisten terkait pernyataannya. Awalnya Jokowi mengatakan akan netral di Pilpres, namun kini mengatakan bisa berpihak dengan berlindung pada undang-undang.

Menurutnya, Jokowi pun sangat berpotensi menggunakan fasilitas negara jika nanti benar-benar ikut mengampanyekan salah satu peserta Pilpres 2024.

Sudirman berkaca ketika masih menjabat sebagai Menteri ESDM sangat sulit untuk lepas dari pelbagai fasilitas negara yang melekat.

"Pernah enggak saya lepas dari fasilitas negara? Sulit kan? ke mana-mana dengan mobil dinas, tinggal di rumah dinas. rombongan ke luar kota diurus oleh dana negara. itu baru menteri tuh, bagaimana dengan presiden? presiden itu sekali bergerak, ratusan orang karena ada Paspampres, kendaraan, fasilitas penginapan," kata dia.

"Saya kira kita semua kaget, semua terkejut karena itu seperti berbalik dengan apa yang selama ini diungkapkan terus menerus," tambahnya.

Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan seorang presiden boleh memihak dan berkampanye dalam pemilihan presiden asalkan mengikuti aturan waktu kampanye dan tidak menggunakan fasilitas negara.

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan presiden tak hanya berstatus sebagai pejabat publik, tetapi juga berstatus pejabat politik. Akan tetapi, dia belum menyatakan bakal memihak ke paslon yang mana.

"Presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh, tetapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara," kata Jokowi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1).

(rzr/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK