Survei terbaru Polling Institute mencatat elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih unggul dari pasangan Anies-Muhaimin (AMIN), dan Ganjar-Mahfud.
Dalam survei 15-16 Januari ini, elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 48,7 persen, diikuti AMIN dengan elektabilitas sebesar 23,0 persen. Sementara Ganjar-Mahfud diposisi buncit dengan raihan elektabilitas sebesar 20,9 persen.
"Untuk simulasi tiga pasangan kita lihat ada lonjakan angka elektabilitas sebesar 2,6 persen di paslon nomor urut 2. Kemudian paslon nomor urut 1 relatif stagnan dari 22,6 (persen) ke 23 persen pasca debat ketiga kemarin. Kemudian untuk paslon nomor urut 3 juga relatif stagnan dari 20,5 (persen) menjadi 20,9 persen," kata Peneliti Utama Polling Institute Kennedy Muslim dalam rilis survei daring, Jumat (26/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kennedy mengatakan hasil survei ini menunjukkan tidak ada perubahan signifikan dibandingkan hasil survei pada 15-19 Desember 2023 lalu. Elektabilitas Prabowo-Gibran masih belum bisa digeser dari posisi pertama.
Lebih lanjut, Kennedy menyebut pasangan AMIN dan Ganjar-Mahfud masih bersaing ketat untuk lolos jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran.
"Jadi masih belum berubah posisinya paslon nomor urut 2 masih unggul di posisi pertama dengan 48,7 (persen) kemudian paslon nomor urut 1 dan nomor urut 3 masih bersaing ketat," ujar dia.
Di sisi lain, Kennedy menegaskan peluang Pilpres 2024 berjalan satu putaran masih belum pasti. Terlebih, hasil survei terbaru menunjukkan belum ada paslon yang merengkuh elektabilitas lebih dari 50 persen plus satu.
"Kalau ditanya apakah sudah hampir pasti ini Pilpres berlangsung satu putaran, kalau menurut data masih belum konklusif. Karena belum ada kandidat yang mencapai suara 50 persen plus satu sebagai syarat Pilpres berlangsung satu putaran," jelas dia.
Pada bulan yang sama Charta Politika juga merilis survei elektabilitas tiga paslon. Hasilnya menunjukkan hal bertolak belakang dengan Polling Institute.
Versi Charta Politika, elektabilitas Prabowo-Gibran meski masih unggul namun mengalami penurunan.
Elektabilitas Prabowo-Gibran terbaru tercatat 42,2 persen, turun sekitar 1,6 persen dibandingkan survei Desember 2023 sebesar 43,8 persen.
Kemudian, Ganjar-Mahfud di posisi kedua dengan elektabilitas 28 persen. Anies-Muhaimin di posisi buncit dengan elektabilitas 26,7 persen.
"Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menjadi pilihan tertinggi responden pada pertanyaan tertutup, di atas Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar," demikian rilis pers Charta Politika, dikutip Minggu (21/1).
Survei Charta digelar 4-11 Januari dengan melibatkan 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas. Survei menggunakan dengan metode wawancara tatap muka. Penghitungan dilakukan melalui metode sampling multistage random sampling dengan margin of error 2.82 persen.
Survei Polling juga mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran unggul secara head-to-head melawan Ganjar-Mahfud atau Anies-Muhaimin (AMIN) jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran.
Elektabilitas Prabowo-Gibran meraih angka sebesar 56,1 persen jika melawan AMIN di putaran kedua yang merengkuh elektabilitas sebesar 27,8 persen.
Meski demikian, elektabilitas Prabowo-Gibran tersebut mengalami penurunan, sementara elektabilitas AMIN mengalami kenaikan jika dibandingkan survei yang dilakukan pada 15-19 Desember 2023.
"Kalau misalnya Anies-Muhaimin dan juga Prabowo-Gibran yang maju ke putaran kedua Kita temukan bahwa disini ada penurunan di suara paslon nomor 2 dari 59 persen ke 56,1 persen dan ada peningkatan sedikit di paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin dari 26 ke 27 persen," kata Kennedy.
"Berarti gap-nya agak menipis ya di sini dari sebelumnya 33 persen menjadi sekitar 29 persen dan ada peningkatan sekitar 2 persen di undecided voters menjadi 16 persen," imbuhnya.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Gibran juga unggul jika melawan Ganjar-Mahfud di putaran kedua Pilpres 2024.
Prabowo-Gibran meraih elektabilitas sebesar 53,6 persen sementara Ganjar-Mahfud merengkuh elektabilitas sebesar 28,9 persen.
Elektabilitas Prabowo-Gibran itu juga mengalami penurunan sekitar 2 persen sementara Ganjar-Mahfud mengalami kenaikan sekitar 1 persen dibandingkan survei sebelumnya.
"Sehingga selisihnya antara paslon nomor urut 2 dan 3 itu sekitar 25 persen jika simulasi head to head antara kedua paslon. Sedangkan angka undecided voters itu 17,5 persen," jelas Kennedy.
Di sisi lain, elektabilitas AMIN diprediksi bakal takluk dengan elektabilitas Ganjar-Mahfud secara head-to-head jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
AMIN meraih elektabilitas sebesar 33,8 persen sementara Ganjar-Mahfud unggul dengan elektabilitas sebesar 45,4 persen.
"Selisihnya melebar jika sebelumnya itu selisihnya di angka 7 persen sekarang sudah melebar menjadi sekitar 12 persen dengan Ganjar-Mahfud unggul di angka 45 melawan 33 persen," ujar dia.
"Sedangkan masih ada sekitar 20 persen pemilih undecided di simulasi head to head antara Anies-Muhaimin dan Ganjar Mahfud," sambungnya.
Survei ini dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD) yang melibatkan 1219 responden. Margin of error survei ini kurang lebih 2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei ini senada dengan survei yang dilakukan LSI Denny JA pada 20 November-3 Desember 2023 lalu.
LSI Denny JA memprediksi paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran bakal memenangi putaran kedua Pilpres 2024 siapapun lawannya.
"Ketika lolos misalnya Ganjar-Mahfud dengan Prabowo-Gibran. Hasilnya Prabowo di angka 53,2 persen, Ganjar-Mahfud di angka 31 persen. Jadi putaran kedua jika dilakukan, Prabowo-Gibran Unggul telak di atas 20 persen," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (11/12).
Sementara itu, Prabowo-Gibran juga diprediksi menang melawan AMIN dengan elektabilitas sebesar 56,2 persen.
(mab/isn)