Kata Gibran Soal Overtourism dan Pemerataan Pembangunan di Bali

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Jan 2024 10:00 WIB
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mendengar aspirasi dari sejumlah komunitas di Bali soal overtourism dan pemerataan pembangunan, Jumat (26/1)
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming saat mendengarkan aspirasi dari sejumlah komunitas di Bali soal overtourism dan pemerataan pembangunan, Jumat (26/1). (CNN Indonesia/Kadafi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengomentari kondisi pulau Bali yang saat ini mengalami kepadatan wisatawan atau overtourism dan pemerataan pembangunan di Bali Selatan dan Utara.

Hal itu ia ungkapkan saat mendengar aspirasi dari sejumlah komunitas di Bali, mulai dari pelaku usaha di berbagai bidang, influencer, musisi, yang digelar di Denpasar, Bali, pada Jumat (26/1) malam.

Dalam acara tersebut, Gibran ditanya oleh salah satu peserta terkait Pulau Bali yang saat ini mengalami kepadatan wisatawan atau overtourism dan soal pemerataan pembangunan Bali Selatan dan Bali Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gibran mengatakan, sebelumnya ia saat di Bali telah berbicara soal pemerataan pembangunan di Bali Utara dan Bali Selatan, dan ada yang setuju soal pembangunan Bandara di Bali Utara atau di Kabupaten Buleleng, tetapi ada juga warga yang tidak setuju.

"Waktu saya terakhir, kita kan banyak bicara pemerataan pembangunan, pembangun Bandara Bali Utara, ada yang setuju ada yang enggak juga sih. Tapi memang kasus-kasus overtourism ini memang perlu ditangani serius," kata Gibran.

Ia mencontohkan, soal kemacetan yang terjadi di sekitar Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai, Bali, saat pergantian tahun baru.

"Kayak kemarin tahun baru kan yang terjadi di Bandara Ngurah Rai, kan lumayan, iya perlu ditindaklanjuti, lah. Makanya, kemarin waktu ke sini saya langsung ber-statement masalah Bandara Bali Utara. Dan sebenarnya kalau kita, iya orang Bali pasti lebih tau, lah. Kalau kita ingin lebih mengeksplor lagi, sebenarnya potensi masih banyak yang masih bisa dikembangkan," ujarnya.

"Termasuk tadi yang disebutkan, dan Bali itu besar banget sebenarnya. Nanti, kita tampung lagi, lah, soalnya membangun destinasi baru itu juga enggak gampang," lanjutnya.

Ia juga mencontohkan, seperti wisata di Raja Ampat, Papua Barat, yang tidak gampang membangun sebuah wisata.

"Saya tadi habis dari Papua penerbangan 5-6 jam. Bangun Raja Ampat itu, iya enggak gampang. Melatih SDM, membangun hospitality-nya enggak gampang. Bali ini yang sudah settle tinggal melakukan ekspansi saja," ujarnya.

(kdf/pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER