Beberapa mahasiswa ITB (Institut Teknologi Bandung), menggelar diskusi bersama dengan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah, di Gedung Rektorat, di Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/1).
Pertemuan yang dilakukan sore hari itu merupakan kelanjutan dari aksi mahasiswa ITB yang menolak kerjasama pihak civitas dengan aplikasi pinjaman online (Pinjol).
Berlangsung tertutup, mahasiswa menyampaikan tuntutannya dalam pertemuan ini. Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB, Yogi Syahputra usai pertemuan menyebutkan ada beberapa hasil negosiasi usai berdialog dengan Rektor ITB dan sejumlah tuntutan mahasiswa ITB tidak dapat diamini oleh pihak kampus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak ITB tidak dapat memenuhi seluruh tuntutan yang kami coba ajukan, baik itu penjaminan bahwa seluruh mahasiswa tetap bisa kuliah, enggak ada yang cuti dan lain sebagainya," kata Yogi, usai pertemuan dialog.
Namun, Yogi mengatakan, pihak rektor memastikan jika saat ini tuntutan soal penolakan terhadap pinjaman online untuk membayar perkuliahan, bukan lagi menjadi prioritas utama.
"Kalau sebelum itu kan muncul sebagai pilihan pertama, tapi setelah kami negosiasi, itu tidak kembali pada halaman depan website," katanya.
Selain itu, ungkap Yogi, ada beberapa tuntutan lainnya disetujui pihak rektorat ITB, yang menjamin dari 206 mahasiswa yang awalnya tidak dapat kuliah, karena menunggak UKT, kini 182 di antaranya bisa kembali berkuliah.
Dia mengatakan, mereka yang dijamin oleh rektorat, merupakan mahasiswa jalur reguler. Meskipun demikian, untuk mahasiswa jalur mandiri, Internasional, dan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), akan dibantu melalui skemabeasiswa dan bantuan dari alumni. Pasalnya, pihak rektorat ITB tidak dapat menjamin memberikan bantuan.
"Kami sendiri teman-teman Kabinet KM ITB, kami rencananya melakukan pendataan lebih lanjut lagi dan juga kami akan mencarikan skema beasiswa atau bantuan dari pihak alumni," ucapnya.
Yogi mengatakan, berdasarkan data yang ia miliki, saat ini ada beberapa mahasiswa yang sudah melakukan peminjaman ke aplikasi Pinjol Dana Cita. "Kami miliki saat ini masih ada di bawah 10 (orang, yang meminjam ke Dana Cita)," pungkasnya.
(czr/wiw)