Tweet Lama Viral Lagi, Wanda Hamidah Gusar soal Kebebasan Berpendapat

CNN Indonesia
Rabu, 31 Jan 2024 19:49 WIB
Kicauan lama Wanda Hamidah soal kebebasan berpendapat di 2014 kembali viral. Ia mengungkapkan kekhawatiranya jika kebebasan berpendapat benar-benar dikekang.
Wanda Hamidah memprediksi kebebasan berpendapat akan makin mengkhawatirkan jika Prabowo Subianto terpilih di Pilpres 2024. (Tangkapan Layar Instagram @wanda_hamidah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Cuitan Wanda Hamidah tentang kebebasan berekspresi yang diunggahnya pada tahun 2014 kembali viral. Lewat cuitannya, Wanda mengingatkan masyarakat terhadap ancaman demokrasi.

"Jangan sampai nanti enggak bisa ngekritik lagi, baru nyesel. Nanti punya media dibredel, baru nyesel. Nanti enggak bisa ke TPS milih pemimpin atau partai yang kita suka, baru nyesel," tulis Wanda pada 4 Juni 2014 silam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat diwawancara CNNIndonesia.com pada Rabu (24/1), Wanda yang kini jadi politisi Golkar menyatakan pembatasan kebebasan berpendapat ternyata dirasakan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal saat itu ia mendukung Jokowi sebagai capres melawan Prabowo Subianto.

Prabowo kini kembali maju setelah dua Pilpres sebelumnya kalah dari Jokowi.

Karena itu wajar jika Wanda Hamidah kini khawatir kebebasan berpendapat akan makin dikekang jika nanti Prabowo terpilih.

"Tweet saya itu ternyata justru terjadi di era Jokowi. Mungkin akan terus dan makin parah di era Prabowo, kalau terpilih," kata Wanda.

Ia menjelaskan kekhawatiran itu berangkat dari fakta bahwa Prabowo kini bersatu dengan kekuatan Jokowi. 

Wanda mengaku di 2014 berjuang mati-matian mendukung Jokowi demi mencegah Prabowo jadi presiden. Menurutnya, saat itu Jokowi pilihan yang lebih baik daripada Prabowo.

Namun bukan berarti ia menyesal.

"Ya, enggak bisa ngomong nyesel sih. Kalau (waktu itu) enggak milih Jokowi mau milih siapa juga? Kan kita milih Jokowi karena enggak mau Prabowo. Kita waktu itu juga enggak tahu kompetensi Jokowi apa, tapi tetap dipilih karena dia setidaknya waktu itu ya, belum nampak dosanya," ujarnya.

Ia pun bercerita di 2014 ia mendukung Jokowi dan menolak Prabowo hingga dipecat sebagai kader Partai Amanat Nasional (PAN). Saat itu, PAN berkoalisi dengan partai pengusung Prabowo.

Wanda mengatakan tak punya masalah pribadi dengan Prabowo. Ia juga  sempatmenolak ketika mantan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mencalonkan diri sebagai capres pada 2004.

"Nothing personal towards Prabowo. Ini kan cuma karena beliau maju berkali-kali jadi seolah penentangannya berkali-kali juga. Enggak. Pokoknya tiap ada keterlibatan tokoh dalam kasus HAM, saat itu juga saya tekankan enough! Sudah cukup harusnya tahu diri enggak maju (mencalonkan diri) lagi," ucapnya.

Prabowo maju lagi sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Kali ini, ia didampingi putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presidennya.

Pasangan ini disokong Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, Prima, PBB, Gelora, dan Garuda.

(lna/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER