Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyindir warga yang kerap menolak pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Gibran dalam acara 'Bincang Ekonomi Kota Kreatif' di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (3/2).
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyoroti perilaku masyarakat Indonesia yang gemar menolak pembangunan, tetapi ikut menikmati setelah melihat manfaat dari program dan infrastruktur yang dibangun pemerintah.
"Orang-orang kita (masyarakat Indonesia) itu kalau ada pembangunan atau ada yang baru-baru itu pasti awal-awalnya pada protes. Jalan tol dibangun protes, tapi ketika sudah nyobain rebutan," ujar Gibran.
"Sekarang kayak kereta cepat itu kan sudah bolak balik sehari Jakarta bandung hampir 40 kali, itu luar biasa sekali," imbuhnya.
Ia pun meminta agar masyarakat mendukung pemerintah dalam aspek pembangunan dan konektivitas antardaerah. Dengan masifnya pembangunan jalan tol dan juga transportasi publik, maka aktivitas masyarakat hingga logistik menurutnya akan semakin dipermudah.
Dalam kesempatan itu, Gibran juga mengatakan sejumlah warga menginginkan jalur kereta cepat dibangun dan diperpanjang hingga ke Surabaya, Jawa Timur.
Gibran membeberkan dengan hitung-hitungan sementara, setidaknya jarak Jakarta-Surabaya via kereta cepat hanya memerlukan waktu 2,5 jam. Sementara saat ini lewat jalur darat atau jalan tol membutuhkan sekitar 10 jam.
Lihat Juga : |
"Saya naik Kereta Cepat, banyak juga penumpang yang ingin jalur Kereta Cepat itu dipanjangkan sampai Surabaya," kata Gibran.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya memastikan Indonesia bekerja sama dengan China untuk studi pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Ia mengatakan saat ini pemerintah tengah menjalankan studi pembangunan proyek tersebut. Dalam proses ini, kata dia, Indonesia menggandeng China Railway Group Limited (CREC).
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan Presiden Joko Widodo memang telah membuat komitmen dengan China untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Luhut mengatakan bunga yang ditawarkan China lebih murah dibanding negara lain. Adapun pendanaan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya juga akan dilakukan dengan creative financing dengan menggandeng investor.
(khr/bac)